Para peneliti melakukan tinjauan menyeluruh terhadap 171 studi mulai dari 2004 hingga 2021, dengan fokus pada 12 studi terpilih untuk analisis lebih lanjut.
Tampaknya kecemasan dan depresi adalah bidang minat utama di sebagian besar studi ini. Namun, perlu dicatat bahwa tampaknya ada eksplorasi yang relatif terbatas dari hasil penting lainnya seperti kesejahteraan, kualitas hidup, dan komunikasi sehari-hari.
Studi yang ditinjau menunjukkan bahwa tarian memiliki efek positif pada kesehatan mental dan mengurangi depresi dan kecemasan. Demikian pula, terapi seni, termasuk terapi seni tanah liat, ditemukan dapat menurunkan tingkat kecemasan dan depresi. Temuan ini menunjukkan bahwa terapi tari dan seni memiliki potensi dalam meningkatkan kesejahteraan mental.
“Kecemasan dan depresi adalah tantangan utama kesehatan global, di mana kami sangat membutuhkan perawatan non-obat yang mengurangi gejala,” ungkap Dr Max Barnish, peneliti dari University of Exeter Medical School.
Dia mengatakan, kajian mereka menemukan hal yang nyata di berbagai penelitian – tetapi bidang penelitian ini mengalami stagnasi. Pihaknya sekarang membutuhkan peneliti untuk bekerja di seluruh seni pertunjukan untuk membandingkan terapi kelompok satu sama lain.
“Sehingga kami dapat menetapkan jenis aktivitas mana yang paling efektif dalam mengurangi gejala,” ujarnya. (Yoseph Ikanubun)