Minahasa,DetikManado.com – Fitur pembayaran non tunai (cash less payment) tak hanya dijumpai di Toko dan Ritel Modern saja, namun kini bisa dilakukan di Pasar Tradisional.
Kota Manado dan Kabupaten Minahasa, (Sulut) diantaranya mulai Jumat (05/11/21), resmi menerapkan fitur ini.
Seperti di Pasar Tradisional Tanawangko Minahasa. Sebanyak 129 lapak pedagang Pasar yang berlokasi di pesisir pantai teluk Manado tersebut sudah mendukung pembayaran non tunai.
Warga pun kini tak perlu khawatir bertransaksi, sebab fitur ini mencegah kontak lansung antar pembeli dan pedagang, sehingga relatif aman dan sehat.
“Jadi masing-masing lapak sudah memiliki barcode sendiri, pembeli nantinya tinggal memindai barcode yang ada dengan menggunakan gawai,” jelas Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI, Jerry Sambuaga disela-sela meninjau lansung peluncuran aplikasi pembayaran non tunai QRIS milik Bank Indonesia (BI) di Pasar Tanawangko.
Aplikasi QRIS mendapat apresiasi penuh pihak Pemerintah RI melalui Kemendag.
“Saya terus terang sangat mengapresiasi terobosan yang dilakukan Bank Indonesia melalui program digitalisasi pasar, salah satunya cash less payment ini, bersama kita memastikan bahwa disiplin protokol kesehatan itu bisa diwujudkan, selanjutnya fitur ini praktis dan mendorong pedagang untuk memanfaatkan teknologi guna mengembangkan usaha,” tutupnya.
Acara peluncuran aplikasi QRIS turut dihadiri Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Odo Manuhutu, Deputi Gubernur BI Pusat Sugeng, Kepala Perwakilan BI Sulut Arbonas Hitabarat serta perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov Sulut. (Rad)