Manado, DetikManado.com – Forum Kajian Kebijakan Luar Negeri (FKKLN) membahas tentang Revitalisasi Konektivitas Bisnis Manado Filipina. Kegiatan ini berlangsung di Kampus Unsrat Manado, Senin (28/10/2019).
Rektor Unsrat Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat MSc DEA dalam sambutannya mengatakan, konektivitas perdagangan antara Manado dengan Davao City dan antara Bitung dengan General Santos, sebenarnya telah berlangsung untuk kepentingan bersama yang saling menguntungkan. “Namun konektivitas tersebut diketahui mengalami kendala yang perlu dipecahkan secara komprehensif, antara lain melalui berbagai forum pembahasan seperti yang dilakukan pada saat ini,” papar Kumaat.
Untuk kelancaran dan perkembangan konektivitas yang berkelanjutan, lanjutnya, perlu dilakukan monitoring, evaluasi serta pengkajian yang berkesinambungan.
Kumaat menambahkan, Unsrat memiliki sejumlah dosen dengan spesialisasi keahlian di bidang perdagangan, ekonomi wilayah maupun regulasi yang terkait dengan konektivitas Sulawesi Utara – Filipina Selatan. “Diharapkan para dosen dapat terlibat lebih banyak dalam pembahasan tema semacam ini,” ujarnya.
Rektor juga mengharapkan kerjasama kegiatan antara Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri, Unsrat dan Pemerintah Provinsi Sulut akan terus dikembangkan pada tema-tema teknis lainnya, untuk kepentingan kemajuan ekonomi dan perdagangan internasional antara Indonesia dan negara lainnya.
Pihak Kemenlu Harry RJ Kandou dalam sambutannya mengatakan, Manado dipilih dengan alasan keistimewaan geostrategis terkait dengan konektivitas, khususnya antara Indonesia dan Filipina. “Melihat peluang peningkatan konektivitas bisnis yang dapat memicu pertumbuhan ekonomi di kedua negara dan hubungan tradisional masyarakat Sulawesi Utara dan Mindanao,” ujarnya.
Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri mengusulkan untuk mengeksplorasi kembali potensi kerjasama ekonomi dengan General Santos dalam skala lebih kecil, namun lebih sustainable dari sebelumnya. (ml)