Harga Cengkeh Turun Drastis, Petani di Sitaro Menjerit

Harga cengkeh kering di Sitaro turun drastis. Saat ini harga cengkeh dibandrol Rp65 ribu per kg. Sebelumnya harga terbaik Rp120 ribu per kg. Tampak situasi di Kelurahan Tatahadeng, Kamis (25/07/2024).

Ulu, DetikManado.com – Petani cengkeh di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), dilanda perasaan gundah. Bagaimana tidak, memasuki masa panen harga cengkeh kering turun drastis.

Harga komoditi cengkeh di pasaran akhir-akhir ini terus menurun. Bahkan penurunan terjadi hampir setiap hari sehingga petani mulai menjerit dan frustasi. Mereka menilai permainan para pembeli ikut memperburuk harga.

Bacaan Lainnya

Di tingkat pengepul harga cengkeh dibandrol sekira Rp65-70 ribu per kilogram (kg). Harga itu turun Rp45-55 ribu dari sebelumnya pada Mei 2024 Rp120 ribu per kg.

“Sebelumnya harga terbaik Rp120 ribu per kg kemudian turun menjadi Rp118 ribu di bulan Juni. Memasuki bulan Juli, harga turun lagi menjadi Rp65 ribu. Memilukan sekali penurunan terjadi hampir setiap hari,” ucap Markus Salindeho, petani cengkeh asal Kecamatan Siau Tengah, Kamis (25/07/2024) di Desa Beong Kecamatan Siau Tengah.

Sementara itu, Ramses Tahulending, petani cengkeh asal Kecamatan Siau Barat, mengungkapkan hal senada.

Dia menuturkan, harga komoditi cengkeh sebulan terakhir cenderung menurun. Kondisi tersebut diakuinya merasa sangat terpukul sebab kehidupan keluarganya hampir total bergantung pada hasil perkebunan cengkeh.

“Meskipun demikian untuk sementara ini kami tidak menjual semua hasil panen. Sebagian disimpan menunggu hingga harga cengkeh kering merangkak naik. Kita juga menjual hasil perkebunan lainnya seperti buah pisang dan ubi-ubian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tutur dia.

Markus, Ramses atau petani cengkeh lainnya kebingungan mengapa harganya anjlok. Sejauh ini, mereka menerima begitu saja harga yang ditawarkan para pembeli.

Hengki Alim, salah satu pengepul cengkeh di Kota Ulu menuturkan, tidak mengetahui secara pasti kemerosotan harga cengkeh kering saat ini.

Dia berpendapat, harga komoditi cengkeh bisa turun karena imbas hukum pasar. Di mana barang banyak permintaan sedikit harga turun begitu pula sebaliknya.

“Saat ini kami mengikuti harga di pasaran, jika tidak kami akan merugi,” ujar dia.(jack)


Pos terkait