Hasan: Hari HAM Menjadi Tanggung Jawab Bersama

Rusmin Hasan Koordinator Lapangan (Korlap) Kuman Now.

Tondano, DetikManado.com – Kumpulan Mahasiswa Zaman Now (Kuman Now) menggelar aksi di gerbang utama kampus Unima Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), Selasa (10/12/2019).

Kuman Now melakukan aksi dalam rangka memperingati hari-hari besar sedunia yakni Hari Anti Korupsi 9 Desember dan puncaknya pada Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia 10 Desember.

Saat ditemui DetikManado.com, Rusmin Hasan Koordinator Lapangan (Korlap) Kuman Now menegaskan, Indonesia belum memandang serius kasus pelanggaran HAM. Tambahnya, Presiden Jokowi melalui pernyataan saat perdebatan Pemilihan Presiden (Pilpres) lalu akan menangani isu HAM. Selain pelanggaran HAM, isu korupsi menjadi watak koruptor berbahaya yakni merusak keutuhan bangsa Indonesia, terlebih nilai-nilai Pancasila.

“Ini adalah sistem otoriter. Perlu diketahui oleh publik (masyarakat umum) dan harus ada pembaharuan sistemik di bangsa ini. Sehingga sesuai cita-cita para pendiri bangsa untuk membangun karakter bangsa yang baik serta sesuai visi bernegara yang dijelaskan dalam konstitusi,” ungkapnya.

Mahasiswa yang tergabung dalam Kuman Now menggelar aksi, Selasa (10/12/2019).

Selain Hari HAM dan Anti Korupsi, 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP) turut diperingati massa aksi Kuman Now. Ada beberapa tuntutan yang disuarakan. “Mendesak kepada pemerintah agar mencabut Undang-undang KPK. Undang-undang Tipikor harus menjerakan. Berikut sita harta koruptor, tuntaskan masalah HAM masa lalu, segera bentuk peradilan HAM. Tuntaskan kasus penewasan terhadap demonstran, bebaskan aktivis yang dikriminalisasi, tuntaskan pelanggaran HAM Papua atau Indonesia,” imbuh Hasan.

Lalu meminta menghentikan perampasan ruang hidup dan lingkungan atas nama pembangunan. Kemudian wujudkan jaminan kesehatan atau pendidikan yang bisa diakses seluruh rakyat Indonesia, serta hentikan kekerasan terhadap perempuan. Ada pun segera mengesahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS) dan RUU Masyarakat Adat menjadi Undang-undang.

Hasan menegaskan, tuntutan-tuntutan yang disampaikan Kuman Now harus mendapat perhatian yang serius dari pemerintah. Jika tidak didengarkan, Hasan memastikan massa aksi akan datang dengan jumlah yang banyak.

Hasan berharap, peringatan hari-hari besar, khususnya Hari HAM ke depan menjadi perhatian elemen masyarakat dan bukan hanya mahasiswa. “Ini menjadi tanggung jawab kita secara penuh dalam rangka sebagai masyarakat sipil untuk terlibat dalam hari-hari besar sedunia,” pungkasnya. (rf)


Pos terkait