Manado,DetikManado.com – Latihan bersama TNU AU dan United States (US) Air Force dengan sandi Cope West resmi ditutup, Jumat (28/06/2019). Dari pihak TNI AU diwakili oleh Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Iswahyudi Madiun, Marsma TNI Widyargo Ikoputra. Sedangkan dari pihak Amerika Serikat diwakili oleh seorang Jendral berdarah Jepang.
Amerika Serikat dan Jepang punya sejarah kelam saat Perang Dunia ke 2. Serangan angkatan udara Jepang memporak-porandakan pangkalan militer Amerika di Honolulu, Hawai, sebuah pulau nan Indah di kawasan Pasifik.
Amerika membalasnya dengan apa yang dikenal sebagai tragedi bom atom di dua kota Jepang, yakni Hiroshima dan Nagasaki. Jepang menyerah setelah tragedi itu. Hubungan kedua Negara tahun decade berikutnya berangsur pulih. Bahkan kini ada seorang jenderal Amerika yang berdarah Jepang, yang punya posisi strategis di militer negeri Paman Sam.
Dia adalah Brigadir Jendral Ryan T Okahara, Chief and Staff of Comander Hiang, Honolulu. Okahara mendampingi Ikoputra dalam rapat evaluasi pelaksanaan latihan tempur bersama di ruang VIP Pemprov Sulut di Bandara Sam Ratulangi Manado. “Latihan tempur ini memberikan banyak pengalaman dan manfaat bagi angkatan udara kedua Negara,” ungkap Ikoputra.
Usai evaluasi, Ikoputra bersama Okahara menjadi inspektur upacara (irup) penutupan latihan bersama di Lanud Sam Ratulangi Manado. Sebelum upacara, keduanya mengecek pasukan yang terdiri dari TNI AU, US Air Force, dan pasukan Brimob Polda Sulut.
Dalam sambutannya saat upacara itu, Okahara menyampaikan terima kasih atas suksesnya latihan bersama kedua Negara. Dia berharap latihan itu semakin memperkuat kerjasama militer Amerika dan Indonesia terutama dalam menjaga wilayah Pasifik. “Saya senang, latihan ini sudah terlaksana dan member manfaat bagi kedua Negara,” ujar Okahara.
Diketahui Cope West 2019 dimulai sejak Senin (17/06/2019) yang dibuka oleh Dubes Amerika untuk Indonesia Joseph R Donavon Jr.(joe/ml)