Manado, DetikManado.com – Umat Kristiani di seluruh dunia hari ini memperingati wafatnya Yesus Kristus di kayu salib melalui Ibadah Jumat Agung yang dilakukan di rumah masing-masing. Ibadah di rumah ini akibat pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia.
Tak terkecuali di Kota Manado, Sulut tepatnya di GMIM Kalvari Malalayang Satu, Kecamatan Malalayang yang melakukan ibadah Jumat Agung yang dirangkaikan dengan perjamuan kudus ini melalui pengeras suara dan live streaming di media sosial, Jumat (10/03/2020) pagi.
Meskipun tak dihadiri langsung oleh jemaat gedung gereja, namun ibadah berjalan dengan khidmat yang dibawakan oleh Pendeta Detty Tandjaja Lengkong MTh.
Mengambil bahan renungan dari kitab injil Matius 27: 45-56, sekaligus membawakan amanat Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode Pendeta Dr Hein Arina.
“Perayaan Jumat Agung di tahun 2020 ini memiliki konteks situasi yang berbeda dibandingkan tahun lalu, sekarang ini secara global kita sementara berada di dalam konteks Covid-19 ini menjadi ancaman yang besar bagi dunia ini,” ujarnya.
Dirinya juga percaya bahwa dalam perayaan perjamuan kudus makan roti dan minum anggur di Jumat Agung ini, warga gereja dimampukan dalam kesetiaan iman. Mampu untuk hidup dalam suatu suasana, ada keyakinan yang utuh bahwa Yesus yang mati di kayu salib telah membawa penebusan dan pengampun untuk manusia.
“Saya juga mengajak warga gereja untuk melaksanakan physical distancing secara konsisten karena itu merupakan upaya diakonal dan refleksi iman kita,” tutur Tandjaja.
Ditambahkannya, dengan dirangkaikan dengan perjamuan kudus ini, dirinya berharap dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini. “Harapan kita semua di waktu yang akan datang boleh bersama dirumah gereja dalam satu meja perjamuan kudus, duduk bersama saling mengampuni, melayani dan mengasihi satu dengan yang lain,” tutup Tandjaja. (ml)