Manado, DetikManado.com – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol Petrus Golose mengunjungi SMAN 7 Manado, Senin (12/6/2023). Kedatangan Petrus Golose disambut Kepala SMAN 7 Manado William Rawung, para guru, serta siswa-siswa.
Petrus Golose mengatakan, suatu kebanggaan bisa hadir di sekolah itu, di mana 46 tahun lalu masih SMPP Negeri 29 Manado, dia pernah mengikuti lomba nyanyi dan pidato di sekolah tersebut.
“Namun saya bangga walaupun SMPP tapi bisa menghasilkan bintang tiga. Tapi saya percaya dengan menjadi SMAN 7 Manado bisa menghasilkan bintang empat bahkan setara menteri ke depan,” ujarnya.
Petrus Golose juga menceritakan saat bersekolah dulu dia selalu juara matematika. Bahkan pernah mewakili sekolah, dan menjuarai cerdas cermat.
“Saya pribadi mengucapkan terima kepada ibu dan bapak guru yang dulu mengajari saya. Saya berterima kasih kepada kepala sekolah menerima saya hadir di sini,” tuturnya.
Kepala BNN juga berpesan kepada SMAN 7 Manado melahirkan sekolah Bersih Narkoba atau Bersinar.
“Saya yakin dengan kegiatan ini akan mendukung program BNN. Tetaplah berkarir dan bekerja dengan baik,” harapnya.
Kepala SMAN 7 Manado William Rawung mengucapkan terima kasih kepada Kepala BNN RI Petrus Golose yang telah mengunjungi sekolah tersebut. Menurutnya, Kepala BNN RI tetap mengingat almamaternya.
“Sebagai alumni Pak Golose tetap mengingat almamater tercinta. Pak Golose telah dibentuk menjadi pribadi kuat dan berkarakter oleh guru pada saat itu. Kebanggaan bukan hanya milik SMAN 7 Manado tetapi Provinsi Sulut,” ujarnya
Dia berharap ke depan siswa dapat mengikuti jejak Kepala BNN Petrus Golose, bisa mencapai prestasi dan jabatan tinggi di jajaran Polri.
Kepada para siswa, Rawung mengingatkan bahwa narkoba sangat berbahaya bagi generasi bangsa, harus berani katakan tidak pada narkoba.
Dalam kesempatan itu, Kepala BNN RI juga memberikan bantuan satu set perlengkapan tenis meja, bola voli dan bola basket untuk mendukung kegiatan ekstrakurikuler. Jenderal bintang tiga ini juga meninjau ruang kelas yang dulunya menjadi tempat belajarnya. (Yoseph Ikanubun)
