Manado, Detikmanado.com – Terkait dengan aksi demo dokter residen tentang pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dinilai memberatkan, Koordinator Forum Komunikasi Residen Fakultas Kedokteran (Faked) Unsrat Manado Jacob Pajan angkat bicara.
“Kami tidak menerima bayaran dan tidak mempermasalahkan hal, itu namun kami menuntut keringanan UKT,” tegas Pajan, Senin (20/07/2020).
Karena di situasi sesulit ini, mereka juga harus berjuang bersama-sama melayani pasien-pasien Covid-19 di sulut untuk memerangi pandemi ini.
“Bahkan ada 7 orang teman-teman kami yang sudah tertular dan positif Covid-19,” ungkap Pajan.
Untuk itu mereka meminta pihak rektorat mengetuk pintu hati mereka walaupun sampai saat ini belum diberikan kesempatan.
“Untuk itu kami tempuh jalur seperti ini yaitu kami harus turun ke jalan walaupun kami harus sedikit mengabaikan keadaan ini,” tuturnya.
Untuk itu, pihaknya mengharapkan uluran tangan dari pihak rektorat maupun pihak yang bisa membantu sehingga pendidikan mereka tetap berjalan, dan tentunya akan menjadi calon-calon spesialis yang dapat berbakti untuk nusa dan bangsa.
“Kami akan tetap melayani di RSUP Kandou sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pasien-pasien yang datang,” pungkas Pajan.
Untuk diketahui uang kuliah per semester yang akan dibayar dokter residen Fakultas Kedokteran Unsrat Manado yaitu sebesar Rp24 juta. Total residen dari berbagai bidang ini berjumlah 477 orang. (ml)