Mengenal Prebunking, Metode ‘Inokulasi Informasi’ untuk Melawan Hoaks

Perbedaan prebunking dan debunking dalam upaya mencegah laju penyebaran hoaks. (Ilustrasi: AMSI).

Manado, DetikManado.com – Untuk menangkal peredaran informasi palsu atau hoaks, ada sejumlah cara yang dilakukan. Setelah sebelumnya dengan debunking, kini muncul metode baru yakni prebunking.

Prebunking merupakan tindakan proaktif melakukan pencegahan/antisipasi sebelum misinformasi dan disinformasi menyebar kepada publik.

Membongkar informasi yang salah (prebunking) secara preemptif dianggap sebagai langkah yang menjanjikan untuk membangun resistensi sikap terhadap informasi yang salah.

Prebunking adalah komponen kunci dari teori inokulasi yang sering dianggap sebagai nenek moyang teori persuasi. Karena debunking tidak menjangkau orang sebanyak misinformasi dan disinformasi seperti juga penyebarannya.

Sejumlah lembaga seperti Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) kini gencar melakukan pelatihan prebunking.

Ada 3 jenis prebunking yakni berbasis data yaitu mengoreksi klaim atau narasi palsu tertentu. Kemudian berbasis logika yakni dengan menjelaskan taktik yang digunakan untuk memanipulasi. Ketiga adalah berbasis sumber, dengan menunjukkan sumber informasi yang buruk.

Komentar Facebook
Print Friendly, PDF & Email