MANADO, DetikManado.com – Pemilihan umum (pemilu) 2019 sudah selesai, namun semangat Muhammad Ruslan Essa, salah satu calon anggota legislatif (Celeg) di Kota Manado, untuk melayani masyarakat patut diacungi jempol.
Ustad Ruslan sapaan akrab Muhammad Ruslan Essa, beberapa waktu lalu menjadi caleg Partai Amanat Nasional (PAN), untuk DPRD Kota Manado, Daerah Pemilihan Singkil-Mapanget, nomor urut 5.
Meskipun dalam perhitungan suara sementara, bisa dipastikan perolehan suara pada Pemilu 17 April 2019 lalu, tak mampu mengantarkannya menjadi anggota dewan, namun komitmen untuk melayani masyarakat tetap dikaksanakan, disela-sela kesibukannya sebagai mubaligh di kota ini.
“Saya memperoleh sekitar 1.034 suara, sudah bisa dipastikan PAN hanya dapat 1 kursi di Singkil-Mapanget. Namun bagi saya, walau belum duduk sebagai wakil Rakyat, tapi tetap eksis melayani rakyat,” tutur Ruslan saat ditemui DetikManado.com, Selasa (07/05/2019) siang, di Pengadilan Agama, sedang membantu warga yang hendak menikah kembali.
Usai dari Pengadilan Agama, dirinya langsung bergegas ke Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil (Discapilduk), Kota Manado, membantu salah seorang lulusan SMA yang sangat butuh KTP, serta mengurus KIA untuk warga yang belum berumur 17 tahun, dan mengambil Akte Lahir serta kartu Keluarga milik warga yang sudah diurus beberapa hari sebelumnya.
“Hari ini kegiatan saya, dari Perum Paniki Dua, Perkamil, Tikala dan berakhir di Kantor Pos Bandara, semua demi urusan warga,” tuturnya.
“Intinya saya telah dedikasikan umur dan hidup ini untuk jadi pekerja sosial demi membantu warga,” tambah Ruslan.
Selain peduli terhadap warga, pria yang tinggal di Perum Paniki Dua ini, juga disibukan dengan memenuhi undangan warga untuk memberikan ceramah agama.
“Sebentar sore ada 3 undangan ceramah. Pukul 16.00 DI Buha, Pukul 17.00 dan 19.00 di dua tempat berbeda di Miahasa Utara,” Tutup Ruslan.
Hal yang menarik dari Ruslan Essa saat masa kempanye, di wilayah Singkil dan Mapanget, hampir tidak ditemukan Alat Peraga Kampanye (APK) miliknya, Ia lebih memilih turun langsung kepada masyaralat ketimbang mengeluarkan dana untuk membuat APK seperti Baliho dan spanduk. (dm)