Manado, DetikManado.com – Pertandingan uji coba antara Sulut United dan Morotai United yang digelar di Stadion Klabat Manado, Sabtu sore (07/03/2020), akhirnya dimenangkan oleh tim tuan rumah dengan skor 4-1.
Meski meraih kemenangan, Pelatih Kepala Sulut United Ricky Neslon mengaku pada babak pertama Morotai United cukup memberatkan.
Di menit-menit awal babak pertama, Morotai United bahkan sempat menguasai jalannya pertandingan. Meski demikian, Sulut United membuka keunggulan lebih dulu melalui kaki I Made Wirahadi.
Tertinggal 0-1, Morotai United meningkatkan tempo serangan melalui pemain bernomor punggung 21 yakni Franklin Pinoa. Akhirnya tim asal Maluku Utara ini berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui tendangan Bysmar Ali. Menjelang babak pertama berakhir, umpan silang Wirahadi berhasil dituntaskan oleh sundulan Danny Namangge.
Memasuki babak kedua, Nelson masih tetap mengandalkan pemain
yang diturunkan di babak pertama. Duet striker ditempati Wirahadi dan Namangge,
ditopang Iham Fathoni sebagai penyerang lubang. Sedangkan dua pemain tengah
diisi oleh Busari dan Lucky Wahyu yang diapit Andre Oriza di kiri, dan Mahdi
Albaar di kanan. Tiga pemain belakang ditempati Yudi Khoerudin, Jecky
Runtulalu, dan I Gusti Adi Parwa. Sedangkan di bawah mistar gawang ditempati Ferry
Bagus Kurniawan.
Di babak kedua, fisik pemain Morotai United mulai menurun, kendali permainan dipegang oleh Sulut United. Wirahadi akhirnya mencetak gol ketiga untuk timnya. Pergantian pemain dilakukan Nelson dengan memasukan Eksel Runtukahu, Natanael Siringoringo, Elthon Maran, Habibi, Idham Djauhari, Rossi Noprihanis dan Herry Lontoh. Beberapa menit masuk lapangan, Eksel mencetak gol ke-4 untuk Sulut United.
Usai pertandingan, Nelson mengatakan melawan Morotai United menggambarkan kira-kira PSBS Biak, karena mainnya hampir sama. “Kita punya gambaran kira-kira Biak mainnya seperti ini,” ujarnya.
Terkait permainan timnya yang cukup keteteran di babak pertama dan nanti berkembang di babak kedua, menurutnya, sebenarnya pada prinsipnya lebih kepada lawannya pada babak kedua sudah habis. “Kita lebih mudah bisa masuk. Di babak pertama Morotai cukup memberatkan. Ada sprint dari pemain mereka, antisipasi pemain belakang kita kurang baik. Sehingga Lawan bisa bikin gol,” ujar Nelson.
Dia menambahkan, salah satu kunci menangkal serangan Morotai United adalah mematikan Franklin Pinoa. “Kuncinya pemain nomor 21, begitu saya lihat. Menit ke-31 saya instruksikan kita matikan dia. Di babak kedua juga kita matikan dia, setelah itu kita control permainan, akhirnya kita bisa dapat,” pungkas Nelson.
Sedangkan Pelatih Morotai United Jaenal Pandiko mengaku mendapat kehormatan sekaligus pengalaman berharga bisa mencoba kekuatan Sulut United yang merupakan tim Liga 2. “Ini kehormatan bagi kami,” ujarnya. (joe)
Sulut United:
Fery Bagus (GK), Jacky Runtulalo, Yudi Khoerudin, I Nyoman Adi Parwa, Mahdi Albaar, Busari, Lucky Wahyu, Andre Oriza, Ilham Fathoni, I Made Wirahadi, Dani Damangge.
Cadangan: M Rajiv (GK), Rizky D (GK), Habibi, Haris Hardiansyah, Mahadirga Lasut, Natanael Siringoringo, Idham Djauhari, Herrie Lontoh, Daud Kotulus, Eksel Runtukahu, Gusti Sandria, Elthon Maran.
Pelatih: Ricky Nelson
Morotai United:
Rizaldy Latif (GK), Muh Rido Sahdan, Abdul Mutalib, Riswan Kanaha, Yunus Taliki, Rivai Hamja, Franklin Pinoa, Sarbin Mujakir, Wan Laha, Bysmar Ali, Burhanudin Palue
Cadangan: Dede Ari (GK), Wawan Kanaha, Julfikar Salim, Farin Pidiwang, Fahman Karabu, Rahmat Sahdan, Gunawan Palue, Diar Rao, Akmal Labaka, Miksan Torar, Asrul Banyo, Ligo Bangidjo, Salamun Sudje, Idgam
Pelatih: Jaenal Pandiko