Vatikan, DetikManado.com – Paus Fransiskus mengajukan permohonan kepada pihak berwenang untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan kepada orang-orang yang terkena topan kuat di Teluk Benggala, Myanmar.
Paus Fransiskus menyebut, bencana topan Mocha itu yang telah menimbulkan kematian dan kehancuran di daerah antara Myanmar dan Bangladesh. Sehingga membutuhkan perhatian bersama.
Paus Fransiskus mengimbau pihak berwenang yang menangani akses bantuan kemanusiaan untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kepada orang-orang yang terkena Topan Mocha di Teluk Benggala.
Berbicara selama doa Regina Coeli pada Minggu (28/5/2023), Paus Fransiskus mencatat bahwa lebih dari 800.000 orang, selain banyak pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan di Myanmar dan yang tiba di Bangladesh. Mereka berada dalam kondisi genting dan membutuhkan bantuan.
“Saya mengundang Anda untuk berdoa bagi orang-orang yang tinggal di perbatasan Myanmar-Bangladesh yang sangat terpukul oleh topan,” katanya seperti dikutip DetikManado.com dari vaticannews.va, Minggu (28/5/2023).
41 orang tewas dan sekitar 700 lainnya terluka ketika Topan Mocha yang kuat menghantam antara Cox’s Bazar di Bangladesh dan kotapraja Kyaukpyu di Myanmar pada 14 Mei 2023. Sebuah laporan OCHA memperkirakan hal itu telah mempengaruhi sekitar 5,4 juta orang di Myanmar dengan 3,2 juta membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Di Bangladesh, menurut laporan itu, topan tersebut berdampak pada sekitar 2,3 juta orang, dan menghancurkan sekitar 12.000 rumah. Tingkat kebutuhan tinggi yang sudah ada sebelumnya berarti bahwa pengungsi Rohingya yang tinggal di kamp adalah yang paling terpengaruh.
“Sementara saya memperbarui simpati saya kepada populasi ini, saya memohon kepada mereka yang bertanggung jawab untuk memfasilitasi akses ke bantuan kemanusiaan,” kata Paus Fransiskus.
Dia menyimpulkan dengan seruan pada rasa solidaritas manusia dan solidaritas gerejawi, untuk membantu saudara-saudari di Myanmar. (Yoseph Ikanubun)