Peserta Kartu Prakerja di Sulut Menggelar Silahturahmi di Kota Manado

Hal itu berbeda dengan pencitraan yang hanya memoles citra agar sesuai dengan keinginan publik akibatnya value yang diberikan tidak jelas dan cenderung kosong atau biasanya hanya sekadar promosi tanpa isi.

“Pencitraan hanya upaya sesaat,
tidak berkesinambungan, dan tidak ada follow up lagi,” beber Luthfi.

Personal branding fokus pada kompetensi diri yang dimiliki dan menekankan nilai lebih, kemampuan, keunikan, dan hasil pencapaian harus dikembangkan agar publik memiliki persepsi positif.

“Karenanya personal branding perlu konsistensi untuk membentuk pesan yang kuat,” ucapnya.

Temu muka antara Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja dan alumni peserta Kartu Prakerja Provinsi Sulut digelar dalam nuansa kekeluargaan.

Alumni peserta Kartu Prakerja asal Kepulauan Sangihe Feybe Indriani Madonsa mengaku naik kapal selama 11 jam dari Sangihe untuk datang ke Kota Manado.

“Saya jadi lebih percaya diri dengan mempromosikan kelebihan saya,” terang Feybe.

Dia juga merasa senang dapat bertemu dengan teman-teman alumni peserta Kartu Prakerja di Sulut.

“Kami bisa diskusi, belajar dan berbagi pengalaman,” tandasnya.(ml)

Komentar Facebook