Manado, DetikManado.com – Peserta rapat kerja LPSE Provinsi Nasional 2019, melakukan kunjungan ke Unit Kerja Pengadaan Barang/jasa Pemerintah (UKPBJ) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), yang terletak di Kantor Gubernur Sulut, Jalan 17 Agustus, nomor 69, Teling Atas, Manado, Kamis (15/08/2019).
Dalam kunjungan ini para peserta diberikan kesempatan untuk melihat ruangan-ruangan kantor tersebut, termasuk ruangan server komputer LPSE yang melayani kegiatan tender pengadaan barang/jasa Pemerintah di lingkungan Pemprov Sulut.
Selain di ruangan LPSE, para pengelola layanan tender elektronik ini juga berkesempatan melihat rungan Kelompok Kerja Pemilihan (Pokja) Pemilihan yang terletak di lantai 1 bangunan tersebut.
Direktur Pengembangan Sistem Pengadaan Secara Elektronik, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/jasa Pemerintah (LKPP) Emin Adhy Muhaemin memberikan apresiasi terhadap LPSE Pemprov Sulut.
“LPSE Sulut bisa menjadi contoh bagi daerah lain yang belum mencapai standard 17 LPSE,” tuturnya saat berada di ruang penyimpanan server.
Di tempat yang sama, Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Sulut Jemmy Ringkuangan kepada para peserta mengatakan, membangun UKPBJ yang di dalamnya ada LPSE, membutuhkan keseriusan dan komitmen.
“Untuk mencapai 17 standarisasi LPSE, butuh komitmen pimpinan karena menyangkut anggaran dan personil,” tuturnya.
Lanjutnya, di UKPBJ Penmprov Sulut ASN yang memiliki sertifikasi kaeahlian pengadaan barang/jasa yang berada di tiap SKPD dikumpul di Biro PBJ. “Para ASN ini saya ajukan kepada Bapak Gubernur dipindahkan ke Biro BPJ, dan puji Tuhan pengajuan ini dietujui beliau,” jelas Ringkuangan.
Semetara itu, salah satu peserta Reker dari LPSE Provinsi Maluku Wan Tutupoho, berharap dengan kunjungan ini dapat memberikan gambaran baginya untuk pengembangan LPSE di Maluku agar dapat mencapai standard 17 LKPP.
Perlu diketahui, LPSE Pemprov Sulut merupakan salah satu dari sekitar 600 LPSE se-Indonesia yang sudah memenuhi 17 standard layanan LKPP.
Kegiatan Raker ini berlangsung selama 2 hari, yakni 13-14 Agustus 2019, dan diikuti oleh 169 peserta, yang terdiri dari 34 LPSE Provinsi se Indonesia, 15 LPSE Kabupaten/kota se Sulut, 3 LPSE Perguruan Tinggi Negeri di Sulut, dan LPSE Polda Sulut. (dem)