“Hari ini kami mencoba membekali ibu-ibu ini untuk bisa memanfaatkan sampah di sekeliling mereka, untuk dijadikan bahan kerajinan dan bisa dimanfaatkan di rumah, seperti bunga maupun hiasan,” bebernya.
Akademisi Agus Walansendow SE MM MSi menambahkan pelatihan mengelola sampah untuk dijadikan bahan hiasan itu bukan sekedar untuk menjadi hiasan rumah saja, tetapi ini juga bisa menambah nilai ekonomi bagi ibu-ibu. “Kerajinan seperti pembuatan pot bunga dari baju bekas dan dihiasi bunga yang terbuat dari tas plastik bekas, bisa dijual kembali,” ujarnya.
Salah satu peserta pelatihan Reyne Tiwang mengatakan, mereka mendapatkan banyak pengetahuan mengenai pelatihan pengelolaan sampah yang bisa dijadikan hiasan rumah. “Saya akan mencoba mempraktekan di rumah dengan beberapa pengetahuan yang sudah didapat hari ini,” ujar Reyne.
Pelatihan selama satu hari itu diikuti 60 orang.(joe)
