Presiden Joko Widodo lalu menegaskan bahwa dalam melakukan pengambilan keputusan tersebut ia memosisikan diri sebagai Kepala Negara yang dengan segala daya dan upaya hendak memajukan bangsa Indonesia melalui visi besar untuk puluhan tahun mendatang. “Kita memutuskan ini, saya memutuskan nantinya, bukan sebagai kepala pemerintahan tetapi sebagai kepala negara. Kita harus melihat visi besar 10 tahun yang akan datang, 50 tahun yang akan datang, 100 tahun yang akan datang, dalam kita berbangsa dan bernegara,” ucapnya.
Selain itu, Kepala Negara juga meminta jajarannya untuk tidak segan berkaca pada pengalaman negara lain yang sukses memindahkan ibu kota mereka. Dari negara-negara tersebut dapat diketahui faktor-faktor penghambat juga kunci keberhasilan proses besar ini. “Saya juga minta agar pengalaman negara lain dalam pemindahan ibu kota juga dipelajari. Faktor-faktor apa yang menjadi hambatan sehingga kita bisa mengantisipasi sedini mungkin dan sebaliknya faktor-faktor kunci keberhasilan yang bisa kita adopsi, kita bisa adaptasi, kita ambil,” ujarnya.
Terakhir, Presiden juga menyinggung soal skema pembiayaan untuk mendukung rencana pemindahan ibu kota tersebut. Payung hukum juga disebut olehnya untuk segera disiapkan oleh jajaran terkait. “Saya minta disiapkan mulai dari sekarang mengenai skema pembiayaan baik yang bersumber dari APBN maupun non-APBN, juga yang berkaitan dengan desain kelembagaan yang diberikan otoritas nantinya. Juga yang paling penting adalah payung hukum regulasi mengenai pemindahan ibu kota ini,” tandasnya.(joe)