Ini dimaksudkan agar komoditas pertanian daerah Sulut bisa memenuhi persyaratan standar yang ditetapkan untuk menjamin kesehatan produk pertanian kita bebas dari hama penyakit hewan dan tumbuhan.
Novly Wowiling mengapresiasi kerja Karantina Pertanian Mando yang telah memfasilitasi pelepasan ekspor, untuk membangkitkan semangat pelaku usaha pertanian dalam melahirkan eksportir-eksportir baru yang dapat bisa mendorong peningkatan perekonomian daerah setempat.
“Ekspor ini menjadi pencapaian yang bagus dan menambah tingginya nilai investasi di Kabupaten Minahasa Utara khususnya dalam sektor pertanian,” ujarnya.
Wowiling mengatakan, hal itu tidak lepas dari kinerja yang dilakukan berjenjang dari Kementerian Pertanian, Dinas Perkebunan, BPTP, Balit Palma, Bea Cukai dan jajarannya. Program Gratieks memiliki dampak yang baik kepada para petani.
“Diharapkan komoditas unggulan Minahasa Utara lain yang berpotensi menembus pasar internasional, dapat diproduksi dan diolah secara maksimal guna mempertahankan dan meningkatkan kualitas terbaik agar semakin mentereng di luar negeri,” ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Kabarantan) Bambang mengapresiasi giat pelepasan ekspor santan beku perdana di Minahasa Utara. Kedepannya diharapkan adanya sinergi yang kuat dari semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintan daerah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mempertahankan dan meningkatkan ekspor.
“Berbekal pengalaman di tahun 2022 dengan tren kinerja ekspor yang positif, performa ekspor di tahun 2023 ini harus meningkat lagi dengan memperbaiki kekurangan di tahun lalu,” ujar Kabarantan.
Dalam peningkatan sinergi ekspor komoditas pertanian Sulut, turut hadir pada pelepasan ekspor yaitu Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulut, Bea Cukai Manado, beserta seluruh Forkompinda Kab. Minahasa Utara. (Yoseph Ikanubun)