Dalam kesempatan ini, dia menjelaskan tentang berbagai teori tentang jurnalistik, juga istilah wartawan, reporter, dan jurnalis. Jurnalis, ungkapnya, berasal dari kata diurna yang artinya sehari-hari. Di zaman kekaisaran Romawi sekitar 2500 tahun yang lalu, setiap peristiwa penting dipublikasikan di papan pengumuman. “Yang isinya tentang kejadian sehari-hari seperti kelahiran, penobatan dan lain-lain,” ujarnya.
Setelah membahas berbagai teori jurnalistik, fungsi pers, dan berbagai jenis media massa serta seluk-beluk berita, para peserta kemudian diminta untuk membuat berita sederhana terkait kegiatan pelatihan jurnalistik tersebut.
Hasil latihan menulis yang diikuti 35 mahasiswa, terpilih 4 karya terbaik yang akhirnya mendapatkan hadiah berupa buku ‘Jurnalisme Melintasi Zaman’ karya Yoseph E Ikanubun, dan buku ‘Bayang-Bayang Degradasi’ kumpulan karya jurnalistik bidang lingkungan yang ditulis oleh 13 jurnalis anggota AJI Manado.
Kegiatan yang digelar di aula terpadu kampus IAIN Manado ini dibuka secara resmi Wakil Dekan I Bidang Akademik FUAD Dr Ali Amin MA, dan dipandu oleh Windy sebagai moderator. (ali)