Terkait Mutasi Kepsek Muhamadiyah, PDM Bitung Merasa Ditampar

Ketua Pimpinan Daerah Muhamadiyah Bitung Ismail Jafar.

Bitung, DetikManado.com – Mutasi kepala sekolah (Kepsek) yang dilakukan oleh Wali Kota Bitung awal pekan ini masih menyisakan masalah. Proses pengangkatan dan mutasi dianggap tidak sesuai mekanisme.

Seperti yang dialami Kepala SMP Muhamadiyah Bitung Armin Botutihe SPdI pada tanggal 7 Januari 2020 digantikan oleh Iwan Ikhsan. Pergantian ini tanpa sepengetahuan pengurus perserikatan Muhamadiyah. Hal ini membuat Pimpinan Daerah Muhamadiyah (PDM) kota Bitung merasa ditampar, karena SK Armin Botutihe berakhir nanti tahun 2022.

Bacaan Lainnya

Ketua PDM kota Bitung Ismail Jafar, mengatakan pergantian Kepsek SMP Muhamadiyah Itu tidak sesuai prosedur organisasi. “Kami selaku Pimpinan Daerah Muhammadiyah kota Bitung telah melayangkan protes dan meminta Pemkot Bitung untuk meninjau kembali pelantikan tersebut,” ujar Ismail Jafar kepada DetikManado.com, Rabu (08/01/2020).

Sementara itu, Sekretaris PDM Kota Bitung Rum Suhatrum Lalangki merasa tersinggung dengan pergantian yang tak sesuai dengan prosedur perserikatan. “Seharusnya melalui mekanisme, dimana pergantian tersebut harus ada rekomendasi dari Ketua Majelis Dikdasmen PDM Bitung yang kemudian diserahkan kepada Ketua PDM Bitung kemudian dilanjutkan ke Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Bitung,” ungkap Suhartum.

Pemkot Bitung, lanjut Suhartum, tidak memahami mekanisme yang ada di perserikatan. Bahkan terkesan asal – asalan. “Kami sudah koordinasi ke BKD Bitung, tapi katanya BKD hanya melantik. Untuk pergantian itu kewenangan Dinas Pendidikan,” jelas Suhartum sambil mengatakan Kepala Dinas Pendidikan kota Bitung pun tidak tahu menahu soal mutasi Kepsek SMP Muhamadiyah, karena yang mengurusnya adalah Sekretaris Dinas Pendidikan.(rau)

Komentar Facebook

Pos terkait