Hal itu juga sebagaimana pesan filosofis dari Dr Sam Ratulangi Si Tou Tumou Tou, artinya manusia hidup untuk, memanusikan manusia yang lain. “Serta kita tunjukkan kepada dunia bahwa masyarakat Minahasa Sulawesi Utara adalah ciri masyarakat yang memiliki nilai toleransi serta kemanusiaan yang tinggi sebagai miniatur peradaban Indonesia,” ujar Usup.
Ia menegaskan, aksi kemanusiaan tersebut digelar juga dari semangat torang samua basudara serta satu teritorial Sulawesi Utara, maka menjadi tanggung jawab semua orang. “Sebab, duka Bolmut dan Bolmong adalah duka masyarakat Minahasa, duka masyarakat Sulut serta kita semua semua sebagai manusia,” katanya.
Para mahasiswa ini akan menggelar aksi kemanusiaan kedua, Sabtu (07/02/2020) di Pasar Tondano, jalan sentral Jawa-Tondano dan rute lainnya. “Atas sumbangsi doa dan materi dari masyarakat Minahasa, masyarakat Sulut serta teman-teman semua, kami ucapkan terima kasih. Serta akan kami salurkan ke pihak terkait yang terkena bencana tersebut. Semoga berkah buat kita semua,” pungkasnya. (rf)
