Manado, DetikManado.com – Bencana alam banjir bandang terjadi di Desa Beanegokom, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua yang terjadi Kamis (30/07/2020).
Ha ini menuai keprihatinan kalangan mahasiswa dan kaum intelektual asal Tiga Lembah yakni Waa, Tsinga dan Arwanop, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua yang ada di Manado.
Akibat bencana alam yang berdampak di Tiga Lembah (Waa, Tsinga dan Arwanop) menurut Betho Beanal, mahasiswa Papua di Manado dikabarkan mengakibatkan kerusakan pada fasilitas umum, antara lain jembatan gantung, gedung sekolah, klinik, kandang ternak, perumahan masyarakat setempat.
Betho mengatakan, akibat bencana alam ini akses jalan antar kampung rusak, ini juga menghalangi aktivitas masyarakat untuk berkebun/bercocok tanam.
“Kami menuntut, segera ada penataan kembali dan memperbaiki dusun yang terkena dampak bencana alam,” ungkap Betho Beanal mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsrat ini, Jumat (31/7/2020).
Ditambahkannya juga, dengan situasi ini masyarakat setempat dalam kesulitan untuk mendapatkan bantuan (sembako) karena keterbatasan transportasi darat maupun udara.
“Kami harap pihak terkait mengambil kebijakan serius untuk bantuan kemanusian yang terkena dampak bencana alam di sana,” ungkap Betho.
Mewakili masyarakat, dirinya juga mendukung surat masyarakat di tiga lembah (Waa, Arwanop, Tsinga) yang terkena dampak bencana alam agar pemerintah segera melakukan tindakan konkret dalam mempercepat upaya pemulihan kembali .
“Kami juga mendukung tim yang diketuai oleh Menuel John Magal yang menerima dan merangkul aspirasi masyarakat terkena dampak bencana alam dan program tiga lembah dalam perspektif analisa dampak lingkungan di tiga lembah untuk PT Freeport Indonesia dan pemerintah daerah, YPMK, CLO, CID,” ungkap Betho.
Dia berharap supaya program-program tersebut diterima oleh PT FI untuk segera ditanggapi secara serius dalam hal penanggulangan bencana alam di tiga lembah tersebut. (joe)
