Manado, DetikManado.com – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Manado menggelar gathering dengan kalangan media massa di Sulut, Jumat (5/5/2023), di Hote Aryaduta Manado. Ada sejumlah hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut.
Kepala BBPOM Manado Dra Hariani Apt mengatakan, keterbukaan informasi publik memegang peranan strategis dalam mendukung penguatan tiga pilar Sistem Pengawasan Obat dan Makanan (SISPOM). Dia kemudian membahas juga terkait peran media massa.
“Bagi BPOM keterbukaan informasi sebagai media unjuk kinerja dalam mewujudkan clean and good governance,” ujarnya.
Sedangkan bagi pelaku usaha, keterbukaan informasi di BPOM memberikan kemudahan bagi pelaku usaha dalam mengakses kebijakan dan regulasi di bidang obat dan makanan. Dengan demikian dapat mendukung kemandirian pelaku usaha dalam memberikan jaminan keamanan, khasiat atau manfaat, dan mutu produk yang dihasikannya termasuk mendorong peningkatan daya saing di pasar global.
“Bagi Masyarakat, keterbukaan informasi akan membuka akses masyarakat terhadap informasi obat dan makanan aman, sehingga mendorong terciptanya masyarakat yang cerdas dan berdaya sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pengawasan obat dan makanan,” papar Hariani dalam kegiatan yang memgambil tema “Semangat Harmonisasi dan Kolaboratif Menuju Penguatan Sinergitas Pengawasan Obat dan Makanan” .
Hariani memaparkan, posisi dan peran media massa adalah menyampaikan informasi ke masyarakat terkait obat dan makanan, juga pengawasan, info produk, serta pelayanan yang diberikan terutama oleh BBPOM Manado.
“Mudah-mudahan media massa bisa menjadi saluran untuk menyampaikan informasi ke masyarakat. Tidak ada namanya kita kerja ditutup-tutupi. Ke depan diharapkan bisa berkolaborasi lebih harmonis,” ujarnya.
Hariani mengatakan, informasi yang disampaikan ke masyarakat tersebut bisa mengedukasi masyarakat sehingga menciptakan konsumen yang cerdas.
Dalam kegiatan itu juga dibahas tentang berbagai hal, terutama persoalan pengawasan obat dan makanan, serta penindakan sejumlah kasus yang terjadi. Selain itu juga terkait peredaran obat ilegal dan penyalahgunaan obat di berbagai daerah di Sulut. (Yoseph Ikanubun)