Manado, DetikManado.com – Isu aparat impor dari China mendadak jadi viral setelah di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), 21-22 Mei 2019 lalu, dimana salah seorang peserta aksi mengunggah foto anggota Brimob bermata sipit di media sosial.
Dalam unggahan tersebut terdapat tiga orang anggota Brimob Polri menggunakan pakaian hitam, lengkap dengan helm dan sebo serta memegang senjata.
Foto ini pun mulai dikait-kaitkan dengan anggota Brimob bermata sipit, salah satunya Briptu Andre Krisandro Iroth, yang kebetulan pada saat bersamaan melaksanakan tugas pengamanan di kantor Bawaslu RI.
Andre sapaan akrab Andre Krisandro Iroth mengaku kaget dirinya viral di media sosial dan menjadi topik berita beberapa media nasional di tanah air.
“Saya hanya sebagian dari Brimob ber mata sipit, masih banyak teman Brimob lain juga sipit seperti saya, kami semua asli Indonesia bukan aparat impor,” tuturnya.
Kepada reporter DetikManado.com, Andre berbagi cerita pengalaman melaksanakan tugas pengamanan menjelang dan pasca penetapan hasil pemilu 2019 oleh KPU RI di Jakarta.
“Sebagai prajurit Brimob tentunya kami sudah sering melaksanakan tugas BKO di daerah rawan seperti Maluku dan Papua, namun tugas BKO di Polda Metro Jaya memiliki kesan tersendiri,” jelasnya, Sabtu (25/05/2019).
Lanjut Andre, selama di DKI, Dia dan personil Brimob Polda Sulut lainnya, menginap di wisma atlet kemayoran, disini mereka bisa bertemu dengan anggota Brimob dari daerah lain di Indonesia.
“Selain melaksanakan tugas, kami dapat bertemu dengan teman seangkatan waktu pendidikan di Pusdik Brimob, jadi bisa bernostalgia dan reuni kecil-kecilan dengan leting,” tuturnya.
Brimob sipit ini mangaku sangat menikmati setiap mendapatkan kepercayaan oleh pimpinan untuk melaksanakan tugas di suatu daerah, tanpa harus membedakan situasi antara darah yang satu dengan lainnya.