Manado, DetikManado.com – Polda Sulawesi Utara (Sulut) menggelar apel bersama konsolidasi berakhirnya pengamanan hari raya Idul Fitri 1440 H, dengan nama Operasi Ketupat Samrat 2019, Kamis (13/06/2019) di halaman Mapolda.
Apel tersebut dipimpin langsung Wakapolda Sulut Brigjen Pol Karyoto, SIK dan Danrem 131 Santiago Brigjen TNI Joseph Robert Giri.
“Saya selaku Kapolda Sulut, mengucapkan terimakasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada personel jajaran Polda Sulut, rekan-rekan unsur TNI dan Pemerintah Daerah serta seluruh intansi terkait yang turut membantu penyelenggaran Operasi Ketupat Samrat 2019 yang secara umum berjalan dengan baik,” ucap Karyoto saat membacakan amanat Kapolda Sulut Irjen Pol Remigius Sigid Tri Hardjanto.
Lanjutnya, apel konsolidasi ini hakekatnya untuk pengecekan kembali personil dan kelengkapan sarana dan prasarana yang digunakan pada Operasi Ketupat Samrat 2019.
“Secara umum situasi kamtibmas di wilayah hukum Polda Sulut cukup kondusif, selama Operasi Ketupat Samrat 2019,” katanya.
Wakapolda menjelaskan, selama Operasi terjadi 181 kasus terdiri dari 96 kasus kejahatan dan 85 kasus pelanggaran. Dari 181 kasus tersebut terdapat beberapa jenis kejahatan yang menonjol yang meresahkan yaitu 2 kasus curat, 5 kasus curas, 6 kasus anirat dan 26 kasus laka lantas.
“Dengan hasil yang ada saat ini agar jajaran Polda Sulut lebih meningkatkan langkah-langkah antisipasi yang lebih menyentuh pada obyek titik rawan kejahatan tindak pidana,” tuturnya.
Selain itu, apel tersebut juga dirangkai dengan pengecekan kesiapan pengamanan sidang perselisihan hasil pemilu (PHPU) yang dilaksanakan dari tanggal 11 Juni – 28 Juni 2019.
Polda Sulut sendiri sudah memberangkatkan 436 personel yang bertugas di bawah kendali operasi Polda Metro Jaya.
Kedepan Wakapolda berharap kepada seluruh personil agar pertahankan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam menghadapi setiap potensi gangguan sepanjang penyelenggaraan pengaman sidang perselisihan hasil pemilu (PHPU).
“Terus jaga dan pelihara soliditas dan sinergisitas seluruh komponen penyelenggara pengamanan. Hindari pelanggaran dan perilaku yang dapat mencederai keberhasilan pelaksanaan tugas, serta laksanakan setiap penugasan dengan penuh semangat, kebanggaan, dan tanggung jawab, demi keberhasilan pelaksanaan pengamanan,” pungkasnya.
Adapun peserta apel terdiri dari anggota TNI-Polri, Dinas Perhubungan, Jasa Raharja, Basarnas, Pol PP dan Tim Medis dari Dinas Kesehatan.
Hadir juga pejabat Forkopimda dan perwakilan diantaranya Dan Lanudsri, Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemprov Sulut Drs. Edison Humiang, M.Si, Pejabat TNI dan Polri, stake holders terkait serta perwakilan KPU dan Bawaslu. (dem)