Lanjutnya, setelah mendengar kabar itu dia bersama suaminya langsung menuju ke RS AURI. Dia sana dia mendapati anaknya dalam kondisi tidak sadarkan diri. “Dia disuruh lari keliling sekolah, oleh guru piket berinisial CS. Padahal dia sempat mengeluh kelelahan, tapi tidak diizinkan istirahat. Lalu jatuh pingsan,” ungkapnya.
Dirinya juga mengatakan, tidak ada penyakit kronis sejak 1 tahun terakhir,dan putranya itu meninggal pada pukul 08.40 Wita pada saat dirujuk ke RS Prof Kandou. “Kami memberikan ke pihak rumah sakit untuk diotopsi, agar supaya tidak tumpang tindih, baik dari pihak keluarga dan sekolah puas,” ujarnya.
Dia juga menambahkan, untuk masalah ini sudah memberikan kepercayaan kepada pihak yang berwajib untuk menanganinya. “Saya mempercayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku,” pungkasnya. (ml)