Cerita Julin, Ibunda Siswa SMP Kristen 46 Manado yang Meninggal

Ilustrasi mayat. (foto : Istimewa)

Manado,Detikmanado.com – Hati orang tua mana yang tidak sedih ketika salah putra kesayangannya harus mengalami musibah dan harus pergi untuk selamanya.

Hal ini dialami Julin Mandiangan, saat mendengar salah satu putranya Fanli Lahingide siswa kelas 3 SMP Kristen 46 Mapanget Barat, Kecamatan Mapanget, Manado, tewas usai dihukum oleh gurunya dengan cara berlari keliling halaman sekolah, Selasa (01/10/2019).

Bacaan Lainnya

“Dia berangkat ke sekolah pukul 06.30 Wita dan sempat sarapan, kemudian pada pukul 08.00 Wita saya mendapat informasi dari Krendis Kodmanpode yang datang ke rumah. Bahwa anak saya pingsan di sekolah dan telah berada di RS AURI,” ujar Julin Mandiangan, Selasa (01/10/2019) sore.

Lanjutnya, setelah mendengar kabar itu dia bersama suaminya langsung menuju ke RS AURI. Dia sana dia mendapati anaknya dalam kondisi tidak sadarkan diri. “Dia disuruh lari keliling sekolah, oleh guru piket berinisial CS. Padahal dia sempat mengeluh kelelahan, tapi tidak diizinkan istirahat. Lalu jatuh pingsan,” ungkapnya.

Dirinya juga mengatakan, tidak ada penyakit kronis sejak 1 tahun terakhir,dan putranya itu meninggal pada pukul 08.40 Wita pada saat dirujuk ke RS Prof Kandou. “Kami memberikan ke pihak rumah sakit untuk diotopsi, agar supaya tidak tumpang tindih, baik dari pihak keluarga dan sekolah puas,” ujarnya.

Dia juga menambahkan, untuk masalah ini sudah memberikan kepercayaan kepada pihak yang berwajib untuk menanganinya. “Saya mempercayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku,” pungkasnya. (ml)

Komentar Facebook

Pos terkait