Diskusi Problematika Kepemimpinan dan Solusi BTM Unima

Badan Tadzkir Mahasiswa (BTM) menggelar diskusi dengan tema Problematika Kepemimpinan.

Tondano, DetikManado.com – Badan Tadzkir Mahasiswa (BTM) menggelar diskusi dengan tema Problematika Kepemimpinan di Sekretariat BTM Unima Tondano, Minahasa, Sulut, Rabu (15/01/2020).

Saat diwawancarai DetikManado.com, Kamis (16/01/2020), Ketua BTM Unima Andrih A Tiba mengatakan, tujuan kegiatan itu semata-mata menjalin silaturahim solidaritas antar BTM universitas dan fakultas serta mengisi kekosongan program kerja dari BTM-BTM. “Dan tujuan terakhir adalah agar pemimpin itu mengetahui tugas pokok dan fungsi (tupoksi) sebagai seorang ketua atau pemimpin di tiap-tiap organisasi,” ucap Tiba yang dihadirkan sebagai fasilitator diskusi.

Bacaan Lainnya

Tiba melihat, ada beberapa pokok masalah yang sama pada BTM di tingkat universitas maupun fakultas. Salah satunya mengenai kader (anggota). “Banyak kader atau anggota yang lari dari amanah. Padahal, tanggung jawab suatu kepengurusan bukan hanya terletak pada seorang ketua, tetapi beberapa anggota,” katanya.

Tak hanya itu, Tiba menilai ada juga perbedaan antar ideologi (pemikiran). Menurutnya, perdebatan atau kritikan adalah hal yang lumrah dalam suatu organisasi. “Hanya saja pemikiran yang masih kekanak-kanakan terus membudaya, sehingga banyak yang berkecil hati dan akhirnya keluar dari BTM. Saya rasa ini merupakan problem (masalah) yang besar,” kata mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial (FIS) sambil menambahkan pemimpin yang apatis akan memperparah keadaan.

Terdapat solusi yang dicetuskan oleh para ketua BTM fakultas dalam menghadapi problematika kepemimpinan di antaranya mempererat silaturahim melalui kunjungan kos to kos. “Kemudian BTM juga harus membuat hal baru atau kreativitas yang baru, agar karismatik BTM menarik anggota untuk saling membantu. Dan bagaimana ketua-ketua harus legawa terhadap anggota, artinya buat anggota itu merasa terpanggil,” pungkasnya.

Kegiatan diskusi terbuka itu dihadiri para ketua, kabid BTM fakultas serta anggota. Dalam diskusi ini, Randi Pobela bertindak sebagai moderator. (rf)


Pos terkait