Dimembe, DetikManado.com – Sekolah Dasar (SD) Inpres Klabat berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Bupati Minahasa Utara Joune Ganda (JG) diminta peduli dengan keberadaan sekolah yang terletak di Desa Klabat Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara, Sulut ini.
Pantauan DetikManado.com di SD Inpres Klabat, Selasa (18/7/2023), sejumlah fasilitas seperti meja, kursi, dan lemari sudah berada dalam kondisi rusak. Begitu juga dengan 3 WC yang rusak berat, dan tidak lagi digunakan. Fasilitas itu berada dalam kondisi tidak layak pakai.
“Siswa, guru, juga jika ada tamu, tidak bisa menggunakan WC ini. Terpaksa pinjam WC milik SMP Satu Atap,” ujar salah satu guru di sekolah tersebut.
Di ruang kelas 1 hingga 6, kondisi meja dan kursi juga sudah rusak. Ada sejumlah kursi tanpa sandaran, meja yang tanpa salah satu kaki dan ditopang dengan kursi. Juga kondisi meja yang sudah tidak bisa digunakan untuk menulis karena berlubang.
Tak hanya itu, gambar Wakil Presiden (Wapres) yang terpampang di seluruh ruang kelas, dan ruang kepala sekolah masih Wapres Jusuf Kalla. Padahal sejak 4 tahun silam, jabatan Wapres sudah ditempati oleh Ma’ruf Amin.
“Anak-anak kesulitan jika menulis dengan kertas, karena lubang-lubang di meja ini,” ujarnya.
Selain itu, para siswa juga mesti berhati-hati. Mengingat meja dan kursi yang sudah berusia puluhan tahun itu bisa saja patah. Bahkan masih ada meja sejak tahun 1990-an yang masih digunakan.
“Begini kondisi sekolah ini. Sejumlah fasilitas memang tidak lagi mendukung untuk kegiatan belajar mengajar,” ujarnya.
Kondisi 3 WC di SD Inpres Klabat yang sudah rusak dan tidak bisa digunakan lagi. (Foto: Yoseph Ikanubun/DetikManado.com)
Salah satu orang tua siswa menyatakan mereka sangat kecewa dengan kondisi sekolah yang seperti itu. Selain tidak menunjang proses belajar anak mereka, juga bisa membahayakan keselamatan para siswa.
<!–nextpage–>
“Kami para orang tua sangat kecewa dan dirugikan dengan fasilitas sekolah yang rusak berat ini. Anak kami belajar tidak maksimal karena meja sudah lubang-lubang, sehingga kalau menulis tidak sempurna. Bahkan ada meja sudah tidak ada kakinya,” kata dia.
Dia berharap agar ada pergantian fasilitas kursi dan meja yang baru di sekolah sehingga anaknya bisa belajar dengan tenang dan WC pun bisa diperbaiki supaya bisa digunakan.
“Kami minta Bupati JG memperhatikan sekolah ini,” ujarnya.
Anggota DPRD Minahasa Utara Sarhan Antili saat dikonfirmasi mengungkapkan, ketika turun di SD Inpres Klabat, dia mendapai kondisi sekolah negeri yang memprihatinkan. Dengan fasilitas kursi, meja sudah lama rusak parah dan tidak diganti, serta WC yang rusak juga tidak pernah diperbaiki.
“WC sangat dibutuhkan di sekolah, dan ini wajib ada supaya siswa, guru dan tamu bisa menggunakannya,” kata dia.
Dia mengatakan, hal seperti ini seharusnya diperhatikan Kepala Sekolah serta pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Minahasa Utara.
“Terkait meja, kursi dan lemari yang sudah rusak parah, kami akan memperjuangkan di DPRD Minahasa Utara supaya semua fasilitas sekolah yang rusak akan diganti baru dan plafon kelas akan diperbaiki,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, akan memanggil hearing pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terkait kondisi SD Inpres Klabat.
“Kami perkirakan anggaran untuk mengganti semua meja, kursi dan lemari yang rusak parah mencapai Rp160 juta,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, seharusnya pihak Dinas Pendidikan dan kebudayaan melihat kinerja kepala sekolah untuk dievaluasi, apakah ada kemajuan di sekolahnya atau tidak.
Kepala SD Inpres Klabat Femmy Iroth SPd tidak berada di sekolah. Saat coba dikonfirmasi wartawan terkait hal ini melalui pesan WhatsApp, Femmy menyampaikan dirinya dalam keadaan sakit dan dirawat di rumah sakit.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa Utara Aldrin Posumah yang coba dikonfirmasi melalui telepon tidak menanggapi.
Berdasarkan data yang ada, jumlah siswa di SD Inpres Klabat ini sebanyak 100 orang, dengan 7 guru PNS dan 1 guru honorer. (Yoseph Ikanubun)