Gempa Bumi M=5,3 Goyang Sitaro, BMKG : Tidak Berpotensi Tsunami

Peta Goncangan gempa bumi di Sitaro.

Manado, DetikManado.com – Gempa bumi tektonik dengan kekuatan M=5,3 mengguncang Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Selasa (06/08/2019) siang.

Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono, hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki kekuatan M=5,3 yang selanjutnya dimutakhirkan menjadi M=5,2.

Bacaan Lainnya

“Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,18 LU dan 126,46 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 136 km arah Tenggara Kota Ondong, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Propinsi Sulawesi Utara pada kedalaman 52 km,” jelasnya.

Lanjutnya, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat deformasi kerak bumi pada lempeng Laut Maluku. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi akibat deformasi kerak bumi pada Lempeng Laut Maluku dengan mekanisme pergerakan struktur sesar naik

“Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat dirasakan di Bitung dan Siau II-III MMI (Getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu ), Manado II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda yang digantung bergoyang),” jelasnya.

Lebih lanjut, disampai juga hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.

“Hingga pukul 11.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock),” tambahnya.

Dihimbau juga kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan.

“Mohon cermati dan terus berlatih langkah-langkah praktis untuk antisipasi bahaya gempabumi, baik pada saat persiapan sebelum gempa, saat dan setelah gempabumi,” pungkasnya. (joe)

Komentar Facebook

Pos terkait