Manado, DetikManado.com – Puluhan siswa yang berasal dari daerah kepulauan di Sulut kini mengenyam pendidikan di sejumlah sekolah terbaik yang ada di Manado. Salah satunya adalah di SMAN 1 Manado.
“Puluhan siswa ini merupakan peserta program Afirmasi Pendidikan Menengah atau Adem dari Kemendikbudristek,” ungkap Kepala SMAN 1 Manado, Jemmy James Jermias, Selasa (22/2/2023).
Jermias memaparkan, program Adem ini merupakan salah satu upaya pemerintah pusat melalui Kemendikbudristek dalam hal pemerataan kualitas pendidikan. Program ini menyentuh anak-anak daerah tertinggal, terluar dan terdepan atau 3T, untuk belajar di sekolah unggul dan pelayanan pendidikan berkualitas.
“Untuk SMAN 1 Manado ada 39 siswa yang masuk dalam program Adem, mereka berasal dari daerah 3T di Sulut,” kata Jermias.
39 siswa program Adem di SMAN 1 Manado itu berasal dari sejumlah daerah seperti Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Sitato, dan Kabupaten Minahasa Utara.
“Mereka tersebar di kelas XII sebanyak 27 siswa, kelas XI ada 6 siswa dan 6 siswa di kelas X,” kata Jermias.
Diketahui, program ini sudah dimulai sejak tahun 2012 lalu dan biaya hidup dan kebutuhan sekolah ditanggung pemerintah pusat melalui Kemendikbudristek.
“Pemerintah alokasikan dana secara khusus bagi mereka yang telah melewati proses seleksi dalam bentuk biaya hidup, kebutuhan sekolah, makan hingga tempat tinggal mereka,” papar dia.
Selain SMAN 1 Manado, sejumlah sekolah yang juga menerima siswa program Adem adalah SMAN 9 Manado, SMKN 1 Manado, SMKN 2 Manado, SMKN 3 Manado dan SMKN 6 Manado.
“Mestinya anak-anak ini tinggal di asrama, namun jika tidak ada maka mereka tinggal di rumah guru agar mudah pengawasan,”katanya.
Tujuan program Adem tersebut adalah memberi peluang kepada murid-murid di daerah 3T untuk menempuh pendidikan menengah yang berkualitas. Melalui program Adem ini diharapkan terjadi percepatan pembangunan sumber daya manusia di wilayah 3T.
“Setelah program Ade mini, ada program lanjutan yakni program Afirmasi Pendidikan Tinggi atau Adik. Ini kesempatan bagi lulusan sekolah menengah untuk masuk perguruan tinggi,” ujar Jermias memungkasi. (Yoseph Ikanubun)