Manado, DetikManado.com – Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia termasuk Provinsi Sulut semakin tinggi. Data update terakhir pasien terkonfirmasi positif di Indonesia yaitu sebanyak 5.923 orang.
Hal ini menimbulkan pertanyaan di benak masyarakat, kapan virus akan mencapai puncaknya di Indonesia terlebih khusus di Provinsi Sulut.
Sekretaris Tim Satgas Covid- 19 Sulut dr Dandel menjelaskan, puncak dari pandemi ini sesuai dengan prediksi dari ilmuwan yaitu melihat kurva epidemiologi selama ini. Puncak dari virus ini sangat tergantung sekali seberapa intens kegiatan pengendalian dan pencegahan yang dilakukan.
“Ada beberapa skenario yang sudah diutarakan jika kegiatan tersebut berjalan sempurna, maka seharusnya pada bulan April kasus ini sudah mengalami penurunan,” ungkap Dandel, Jumat (17/04/2020).
Dia mengatakan, masyarakat bisa menyaksikan sendiri bahwa kemarin, ada tambahan kasus baru di Indonesia sekitar dua ratusan dan, dan kemudian aik lagi menjadi empat ratusan.
“Jadi ada beberapa hal yang terus dipantau terkait kurva epidemiologi ini,” terangnya.
Lanjut Dandel, kalau berbicara puncak artinya berbicara seberapa cepat peningkatan epidemiologi ini. Sehingga sampai sekarang pihaknya terus menilai, dan menganalisa potensi dari penyebaran penyakit ini, tetapi selalu terkendala dengan hasil laboratorium yang sampai ke Tim Satgas.
“Karena dengan kecepatan hasil lab peta gambaran bisa lebih detail lagi,” bebernya.
Menurutnya, prediksi tentunya berdasarkan evaluasi keefisienan dan efektifnya program pengendalian dan pencegahan. Karena sekarang ada 18 kasus positif di Sulut, dan pihaknya sudah memiliki kurva epidemiologinya.
“Minggu lalu kita anggap sebagai puncak pandemi di Sulut karena dalam seminggu kita bisa menambah 10 kasus. Tetapi kemudian sepanjang minggu ini kita hanya ketambahan 1 kasus,” ujar Dandel.
Jadi yang kemudian menjadi perhatian tim Satgas, apakah ini menjadi gambaran epidemiologi yang sejati atau justru ada kendala dari keterkaitan hasil pemeriksaan laboratorium.
Dia mengatakan, faktor-faktor inilah yang harus menjadi bahan pertimbangan pihaknya untuk menentukan apakah Sulut sudah berada di puncak pandemi atau justru akan meningkat terus.
“Itu ditentukan oleh pemeriksaan hasil laboratorium. Untuk pemeriksaan swab yang sudah kita kirim semampu kita ke lab yang sudah ditunjuk oleh pemerintah, sehingga kita bisa memetakan puncak dari pandemi ini,” pungkasnya. (ml)