Oleh: Aslam Rais *)
Akhir-akhir ini dunia telah digemparkan dengan munculnya Virus Covid-19 atau biasa dikenal dengan Virus Corona. Wabah virus ini pertama kali ditemukan dan diumumkan pada negara Cina tepatnya di kota Wuhan pada akhir tahun 2019 kemarin, tepat di bulan Desember. Sekarang Virus Corona ini sudah merabah hampir ke seluruh negara yang ada di dunia dan salah satunya adalah Negara Indonesia.
Bapak Ir H Joko Widodo selaku presiden di negara Indonesia telah menetapkan Virus Corona sebagai Bencana Nasional melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12/2020 tentang Penetapan Bencana Non-Alam yang telah ditandatangani oleh beliau dan mulai berlaku dari tanggal 13 April 2020.
Dampak negatif dari virus ini banyak orang merasa takut, stress, bahkan ada yang frustasi. Hal ini dikarenakan virus ini sudah banyak memakan korban, virus yang datang tiba-tiba dan tidak terduga sama sekali oleh masyarakat di seluruh dunia. Selain itu, virus ini juga sangat sulit di deteksi kapan tertular dan siapa yang menularkan. Sungguh Virus Covid-19 ini sangat mengerikan.
Virus Covid-19 atau biasa dikenal dengan Virus Corona ini telah banyak memberikan dampak yang sangat besar terhadap manusia. Di antaranya adalah dampak yang terjadi pada dunia pendidikan dan ekonomi. Akan tetapi, pada tulisan saya kali ini saya tidak akan membahas mengenai dampak tersebut karena saya sudah membahasnya pada tulisan saya sebelumnya.
Bukan hanya itu, dampak lainnya adalah terhadap hak konsumen di Indonesia. Dengan munculnya wabah Virus Covid-19 bukannya menjadikan manusia peduli satu sama lain. Tetapi malah lebih memikirkan keuntungan masing-masing. Dengan munculnya wabah ini orang-orang ini dianjurkan untuk memakai masker. Tapi apalah daya, produsen-produsen masker menjadikan musibah ini sebagai ladang keuangan baginya, mereka dengan seenaknya menaikkan harga masker menjadi lebih mahal bahkan ada yang hampir mencapai sepuluh kali lipat dari harga normal. Bahkan saya juga sempat membaca beberapa berita di media online terkait dengan sengaja menjual kembali masker-masker yang sudah menjadi bekas. Astagfirullah al adzim.
Di balik semua dampak-dampak yang diakibatkan dari musibah Covid-19 ini, terdapat kandungan hikmah yang luar biasa dahsyat menurut saya. Bahkan jauh lebih dahsyat dari pada sisi musibahnya. Apa itu? Yakni virus corona telah menarik hati kita semua untuk kembali ke fitrah manusia sebagai makhluk keluarga.
Ada berapa artikel yang menulis hal serupa dengan tulisan ini, dan sempat saya baca. Di dalam artikel tersebut terdapat kalimat seperti ini :
“Gara-gara Corona ini saya baru sadar tentang perintah untuk menjaga diri dan keluarga dari siksa api neraka,” kata seseorang.
Maksud dari kalimat itu mungkin terdapat pada perintah Allah S.W.T di Al-qur’an Surat At-Thamrin Ayat ke 6 yang artinya:
“Wahai orang-orang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu: penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Selama ini seperti yang kita ketahui, modernisme dan globalisasi telah merubah fitrah manusia menjadi orang individualis. Mereka sibuk dengan urusan masing-masing tanpa memperdulikan orang lain. Seolah-olah dia menjadi pengusaha dunia. Manusia selama ini dibutakan dengan harta benda, punya pangkat, punya jabatan dan merasa status sosialnya tinggi. Mereka lupa diri dan terlalu mencintai dunia.
Padahal dunia hanyalah sebagai tempat persinggahan sementara, harta benda, pangkat dan jabatan tidak akan berguna kelak nantinya kita berada di akhirat nanti. Sebelum adanya wabah Virus Corona ini, orang selalu keluar rumah dari pagi sampai malam, baik itu orang tua yang mencari nafkah ataupun anak-anak remaja, maupun dewasa yang sedang menempuh pendidikan ataupun yang sudah mempunyai pekerjaan di luar rumah.
Dulu orang selalu berkeliaran kesana kemari, sehingga rumah hanya menjadi tempat untuk tidur dan membuang kotoran saja. Seharusnya rumah tersebut dibangun sebagai tempat berteduh semua anggota keluarga, kesempatan yang sudah jarang terjadi. Kalaupun ada waktu dalam berkumpul pasti masing-masing sibuk dengan gadget canggih yang selalu berada di tangan.
Akan tetapi hal itu sekarang sudah mulai berkurang karena wabah Virus Corona ini telah banyak menelan korban, sehingga pemerintah di negara-negara yang terdampak virus ini memberikan imbauan kepada masyarakatnya untuk sementara waktu berdiam diri di rumah (stay at home) mengurangi penyebaran Virus Corona tersebut. Sehingga dengan imbauan ini, banyak orang-orang berdiam diri dan berkumpul bersama keluarga di rumah.
Wabah Covid-19 ini merupakan ujian yang diberikan oleh Tuhan untuk menguji siapa yang lebih baik amalnya. Setiap musibah selalu terdapat banyak hikmah di dalamnya, Tuhan tidak sia-sia memberikan kita musibah. Kelak badai yang diakibatkan oleh wabah Covid-19 ini akan melahirkan sosok yang lebih tangguh dan cerdas. Maka, janganlah mengeluh ketika kita mendapatkan ujian dari Tuhan.