Kisah Ko’ Ricky Merintis Bisnis Kuliner Tuna House di Manado

Ko’ Ricky dan perjuangannya merintis Restoran Tuna House.

Manado – detikmanado.com – Kesuksesan itu tidak akan datang dalam waktu semalam, ia butuh proses yang panjang untuk menuju ke titik mapan.

Ricky Jo, atau biasa disapa Ko’ Ricky, seorang pebisnis kuliner di Manado mengisahkan perjuangannya bersama keluarga merintis restoran Tuna House. Dari awal hingga bisa membuka beberapa cabang di Kota Manado.

Bacaan Lainnya

Ditemui detikmanado.com di salah satu restorannya di Jalan Boulevard 2 Bitung Karangria,Kecamatan Tuminting, Kota Manado, Sabtu (25/05/2019) sore, Ko’ Ricky menuturkan bagaimana ia merintis bisnisnya itu.

Ko’ Ricky bercerita, ketika dia harus pindah dari Ternate, Maluku Utara karena kerusuhan. Kondisi itu memaksanya untuk meninggalkan kampung halaman dan mencoba peruntungan di Manado. “Saya pernah jadi sopir mikrolet (angkutan kota) di Manado selama 7 bulan karena tidak punya pekerjaaan,” kenangnya.

Awalnya dia bersama adiknya Rudi merintis usaha kuliner ini, ketika mereka bangkrut di bisnis usaha sembako di Bitung dan Gorontalo. Mereka kemudian mencoba peruntungan di bisnis kuliner. “Kami berpikir kenapa kita mengekspor tuna, sedangkan kita yang punya ikan tuna? Bahkan kita makan baby tuna yang tidak ada omeganya,”katanya.  

Keduanya pun akhirnya mencoba usaha kuliner itu. Ada beberapa kunci yang membuat usaha ini berbeda dengan lainnya, yakni ada bumbu rahasia dan cara pengolahannya.  

Kehidupan yang serba pas-pasan dan memang bukan juga berasal dari keluarga yang berkecukupan, namun dia cukup beruntung memiliki keluarga yang peduli sehingga bisa bahu membahu mengelola usaha kuliner ini. “Kadang saya pulang jam satu tengah malam dari restoran, dan harus bangun lagi jam lima subuh untuk ke pasar cari ikan dan juga bahan-bahan yang perlukan,” imbuhnya.

Salah satu kunci menu di Tunas House berbeda dengan di tempat lainnya adalah tekhnik dalam memanggang ikan. “Kami tidak memakai bantuan kipas angin jika memangang ikan tuna, sehingga arangnya tidak naik di ikan makanya tidak gosong,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, menu yang paling digemari di restorannya adalah tuna bakar dan harganya bervariasi dari Rp35 ribu sampai Rp45 ribu. Selain itu ada juga tuna bumbu RW yang harganya Rp50 ribu. “Sedangkan bagi turis Tiongkok, yang paling diminati adalah sashimi dan gohu tuna,” ujarnya.

Berkat kerja kerasnya dan dengan dukungan dari keluarga, Restoran Tuna House kini tersebar di beberapa tempat diantaranya di daerah Paniki, Mapanget, Boulevard 2 Karangria,Tuminting, Kawasan Mega Mas serta di ikala dalam proses pembangunan. “Kuncinya rajin dan jujur jika ingin sukses. Dan harus siap menerima kritik dan saran yang membangun,” ujarnya sambil berharap kepada anak – anak muda Kota Manado untuk giat bekerja dan harus jeli untuk melihat peluang usaha yang masih terbuka lebar.  

Ko’ Ricky juga berharap kepada Pemkot Kota Manado untuk selalu mendukung mereka sebagai pelaku-pelaku bisnis untuk Kota Manado yang lebih baik. (Mikhael)


Pos terkait