Kisah Tempat Bermukim Monyet yang Diabadikan Menjadi Nama Desa Kawahang

Pj Kapitalau Kawahang Grace H Lumabiang (kedua dari kiri) bersama perangkat kampung.

Ondong, DetikManado.com – Kisah unik asal muasal Desa Kawahang di Kecamatan Siau Barat Utara. Wilayah tersebut dahulu merupakan sebuah kawasan hutan lebat terdapat banyak binatang monyet yang tidak terhitung jumlahnya. Kondisi inilah yang menjadi cikal-bakal nama tempat tersebut.

Pj Kapitalau (Kepala Desa) Kawahang Grace E Lumabiang, mengatakan, dikisahkan dahulu kala leluhur yang pertama menemukan dan menghuni Kawahang adalah sepasang suami-istri bernama Palung Patola dan Lekung Kedang.

Bacaan Lainnya

Pasangan ini menganut animisme karena mereka meyakini benda-benda seperti batu atau pohon memiliki kekuatan melebihi manusia.

Seiring berputarnya waktu, sekelompok warga mulai menempati tempat tersebut. Bertambahnya jumlah warga yang mulai tinggal juga dibarengi dengan kehadiran sekumpulan monyet.
Akan tetapi, populasi monyet berkembang sangat pesat.

“Karena banyak monyet, warga mengungkapkan dengan bahasa daerah Nikawahang artinya terlalu banyak monyet di tempat tersebut,” ungkapnya, Selasa (15/10/2024) di Kota Ondong.

Grace menjelaskan, kata Nikawahang berasal dari kata dasar waha atau baha yang artinya monyet. Nika memiliki arti seperti kata kerja sedangkan akhiran ng biasa dipakai dalam bahasa daerah untuk menyambung kata dasar yang diakhiri huruf vokal.

“Nikawahang artinya situasi dimana begitu banyaknya populasi monyet kala itu. Kemudian oleh Raja Lokong Banua (raja pertama Kerajaan Siau 1510-1549) menamai Kawahang. Sayangnya saat ini populasi monyet sudah tidak ada lagi,” terang dia.

Pj Kapitalau menambahkan, Kawahang mula-mula merupakan salah satu dusun di Desa Kiawang yang letaknya bersebelahan.

“Tahun 2007 dimekarkan menjadi Desa Kawahang. Kala itu, kapitalaunya adalah Restovel Dawid,” pungkasnya.(jack)


Pos terkait