Kisah Unik Pendeta Yoppy Dipakai Tuhan Menjadi Pelayan

Pendeta Yoppy Hardlan Tukiran STh.

Manado, DetikManado.com – Jalan hidup seseorang kadang tak bisa diduga. Sudah menjalani pekerjaan tertentu, namun kemudian beralih profesi. Ada yang dulunya hidup dalam ‘kegelapan’ tapi akhirnya dipakai Tuhan untuk melayani sesama.

Hal inilah yang dialami Yoppy Hardlan Tukiran STh. Pria kelahiran Bogor 12 Oktober 1969 ini mengisahkan bagaimana dia dipakai Tuhan sebagai seorang pendeta, meski sebelumnya terjerumus dalam kehidupan yang jauh dari kehendak Tuhan.

Bacaan Lainnya

“Keterpanggilan menjadi pelayan sangat unik. Waktu saya masih menjadi seorang karyawan pada salah satu perusahaan konstruksi di Manado,” tutur Yoppy kepada DetikManado.com, baru-baru ini.

Saat masih menjadi karyawan itu, Yoppy terjerumus dalam kehidupan kurang baik. hidupnya tak pernah lepas dari alkohol, dan judi.

“Namun tiba-tiba saya dipakai Tuhan. Mengapa saya dipakai Tuhan? Jawabannya saya dapat dalam kitab Yermia 1:5,” ujar Yoppy.

Ditahbiskan sebagai pendeta oleh Gereja Masehi Protestan Umum (GMPU) belum terlalu lama. Dan itu melalui proses dari masa Guru Injil (vikaris). Namun sebelum itu, dia  melayani sebagai Evanglis/Penginjil cukup lama  di berbagai tempat .

“Saat ini saya ditugaskan oleh Sinode GMPU di daerah yang jauh dari keluarga. Daerah yang belum saya kenal, di Sulawesi Barat, tepatnya di Mamuju Utara,” ujarnya.

Yoppy menuturkan sejumlah hal baru yang dialami saat menjalankan tugas sebagai pendeta di tempat yang baru ini. Dia mengaku belum mengenal daerah ini dengan baik menyangkut budaya dan karakter jemaat.

“Gereja yang saya pimpin adalah milik perusahaan minyak kelapa sawit PT Lestari Tani Teladan. Jadi saya harus menaati aturan yang dikeluarkan oleh perusahaan,” papar Yoppy yang sebelumnya bertugas di Pulau Lembeh, Kota Bitung, Sulut.

Di masa pandemi Covid-19 ini, Yoppy punya beragam tiips untuk tetap melayani jemaat. Antara lain dengan menggunakan ponsel sebagai sebagai sarana membangun iman jemaat .

“Yang kedua dengan menerapkan ibadah dan doa dalam keluarga,” ujarnya.

Terkait kondisi ini, beragam tanggapan datang dari jemaat. Ada yang mengatakan hal ini harus diterima dan tetap dijalani, namun yang lainnya menyatakan berat menghadapinya. Termasuk terkait kebijakan pemerintah menangani pandemi,

“Bagi pemerintah saya pikir sudah bekerja maksimal dalam penghadapi pandemi ini. Yang menjadi harapan  lakukanlah kebijakan kebijakan baru yang lebih akurat dan sistimatis  dalam menghadapi situasi ini,” ujarnya.

Dia juga menyampaikan pesan pada jemaat sebagaimana tertulis dalam Kitab Keluaran 15:26. Selain itu agar mengikuti anjuran pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Pemerintah adalah wakil Tuhan di dunia ini,” pungkas Pendeta Yoppy yang dikenal supel dalam bergaul ini. (joe)

Komentar Facebook

Pos terkait