Menengok Penerapan Prokes Pencegahan Covid-19 di Jambore Jurnalistik Lingkungan

Penerapan prokes pencegahan penyebaran Covid-19 dilakukan saat Jambore Jurnalistik Lingkungan oleh SIEJ Simpul Sulut.

Ochi mengatakan, pihaknya menargetkan bagaimana SIEJ mengedukasi publik termasuk di Minahasa terkait dengan isu climate change, atau perubahan lingkungan. Tetap dengan menggunakan bahasa yang lebih dipahami.

“Diharapkan jurnalis dan komunitas lingkungan bisa mengambil peran dalam mengkampanyekan isi perubahan iklim,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Selama tiga hari dalam jambore, seluruh peserta menerima beragam materi diantaranya Kondisi Lingkungan di Sulut oleh Kepala Seksi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulut Sulut Barthe Karouw dan penggiat lingkungan Jull Takaliuang.

Kemudian ada materi endemik dan masalah yang dihadapi yang dibawakan Yunita Siwi dan Ririn dari Yayasan Selamatkan Yaki. Selanjutnya Billy Gustafianto Lolowang dari Yayasan Tasikoki, serta Fachriany Hasan dan Rispa Yeusy Anjeliza dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulut.

Ada juga materi terkait Tanggungjawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) dan Kepedulian Terhadap Lingkungan dari perwakilan PT Cargil Indonesia di Amurang, Marthen Sorongan. Disusul materi Dukungan Stakholders bagi Lingkungan Hidup di Sulut yang dibawakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut diwakili Kasubid Pemberdayaan Masyarakat Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Danny Repi, juga pihak Polda Sulut diwakili Kabag Ops Polres Minahasa AKP Alfrets Tatuwo.

Pada hari ketiga, peserta diberikan materi Jurnalistik Dasar dan Kode Etik Jurnalistik oleh Kontributor Liputan6.com Yoseph E Ikanubun, kemudian materi Fotografi dari fotografer Sulut Denny Taroreh, serta materi videografi, oleh Pemred Sulawesion.com Supardi Bado.

Koordinator SIEJ Simpul Sulut Findamorina Muhtar pada penutupan kegiatan berharap agar pemahaman peserta terkait isu lingkungan khususnya di Sulut semakin bertambah. Bagi pers kampus dan komunitas pegiat lingkungan, diharapkan dari kegiatan ini akan bermunculan jurnalis-jurnalis muda yang peka dan mau menulis soal lingkungan hidup di media mereka masing-masing.

“Dari tempat ini, kita mempromosikan topik-topik lingkungan hidup yang berkualitas dan layak diketahui publik,” ujarnya.

Dia berharap, partisipasi publik dalam memantau persoalan lingkungan hidup juga ikut terbangun.

Pada penutupan jambore, SIEJ Simpul Sulut telah mendeklarasikan  kehadiran komunitas Jurnalis Peduli Sumber Daya Air (JP-SDA). Noufriadi ‘Adi’ Sururama dan Rafsan Damapolii terpilih sebagai ketua dan sekretaris JP-SDA Sulut.

Di akhir kegiatan, panitia memilih dua peserta terbaik selama kegiatan, yaitu Fardy Fransisco dari komunitas Northsula dan Safril Abarang dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) – Majelis Penyelamat Organisasi (MPO).

Penanaman pohon di kawasan Ketama Adventure Park Minahasa untuk memperingati Hari Pohon Sedunia yang jatuh pada tanggal 21 November, menutup seluruh rangkaian 3 hari Jambore Jurnalistik Lingkungan pertama di Sulut tersebut. (joe)

 

Komentar Facebook

Pos terkait