Mereduksi Radikal Terorisme di Sulawesi Utara lewat Video

(foto : Istimewa)

MANADO, DetikManado.com – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Utara, kembali menggelar lomba video pendek untuk pelajar SMA dan sederajat. Lomba yang diadakan keempat kalinya dalam empat tahun terakhir ini bertujuan untuk mereduksi penyebarluasan paham radikal terorisme.

Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Andi Intang Dulung, dalam sambutan pembukaan penjurian daerah di Hotel Sutan Raja, Minahasa Utara, Rabu (8/5/2019), mengatakan lomba ini digelar mencegah penyebarluasan paham radikal terorisme dengan menggunakan hal-hal yang menjadi kesukaan generasi muda.

“Tidak mudah mengajak generasi muda untuk mau ikut dalam pencegahan terorisme, dan kami berusaha memilih metode yang tepat,” kata Andi Intang.

Andi membantah anggapan sejumlah kalangan bahwa lomba yang dilaksanakan secara beruntun tersebut akan mengakibatkan kejenuhan. Sebaliknya, dari tahun ke tahun pelaksanaannya lomba video pendek BNPT dan FKPT terus diberikan sentuhan inovasi. “Tahun ini misalnya, lomba difokuskan di Minahasa Utara, tahun lalu di Tomohon, dan sebelumnya di Kota Manado. Kami ingin manfaat atas pelaksanaan lomba ini dirasakan oleh seluruh masyarakat Sulawesi Utara,” tambahnya.

Perempuan asal Kendari, Sulawesi Tenggara tersebut juga mengatakan, dari empat tahun pelaksanaan lomba video pendek, manfaatnya untuk pencegahan terorisme sangat terasa.

“Video-video yang dilombakan ini diunggah ke media sosial dan disaksikan ribuan pasang mata masyarakat. Secara langsung video-video itu diharapkan mampu jadi penyeimbang konten berbau radikal terorisme yang juga banyak beredar di media sosial,” jelas Andi Intang.

Dalam sambutannya Andi Intang menyebut paham radikal terorisme bisa tersebarluas dan menyasar siapa saja, tanpa memandang latar belakang agama dan status sosialnya. Sebagai contoh dia mengungkap adanya penangkapan terduga pelaku terorisme di Bitung, Sulawesi Utara, beberapa saat lalu.

“Yang ditangkap mungkin memang bukan orang Sulawesei Utara. Tapi ketika di daerah itu ditemukan kasus, berarti ada terduga yang singgah dan ada potensi paham yang ditinggalkan. Kita semua harus mampu membentengi diri dan lingkungan kita dari pengaruh paham radikal terorisme,” tutup Andi Intang.

Catatan yang diperoleh dari panitia menyebutkan, lomba video pendek BNPT dan FKPT Sulawesi Utara tahun ini diikuti oleh 13 karya, di antaranya dari SMA Spektrum, SMA Negeri 1 Manado, SMK Negeri 5 Manado, dan lain sebagainya. Untuk proses penjurian BNPT dan FKPT menghadirkan 3 orang juri, yaitu James Clay Tulangow (Ketua FKPT Sulawesi Utara), Swastika Nohara (Penulis Skenario), dan Rimata Narande (Sineas Lokal).

(***)


Pos terkait