Jakarta, DetikManado.com – Presiden Joko Widodo memastikan bahwa penanganan wabah virus korona atau Covid-19 yang telah menjadi pandemi terus menjadi perhatian pemerintah.
Pemerintah terus berusaha keras mengatasi virus korona yang tidak mengenal batas negara, dengan tanpa menimbulkan kepanikan di masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Presiden dalam keterangan persnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Jumat (13/03/2020). Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan virus korona sebagai pandemi pada Rabu, 11 Maret 2020.
“Pemerintah sekali lagi, tanpa henti mengupayakan peningkatan kesiapan dan ketangguhan negara kita dalam menghadapi pandemi ini, ini bukan epidemi tapi sudah pandemi sekarang ini,” katanya.
“Langkah-langkah serius telah kita ambil tetapi juga sekali lagi saya sampaikan, di saat yang bersamaan, kita tidak ingin menciptakan rasa panik, tidak ingin menciptakan keresahan di tengah masyarakat. Oleh sebab itu, dalam penanganan, kita memang tidak bersuara. Kita semuanya harus tetap tenang dan berupaya keras menghadapi tantangan ini,” jelasnya.
Gerak cepat pemerintah dalam menangani wabah virus korona misalnya saat menangani pasien 01 dan 02 di mana dalam tempo singkat pemerintah sudah mengantongi nama-nama dalam satu klaster dengan keduanya.
“Dalam 2 hari saya sudah mendapatkan 80 nama yang berada di klaster ini, dalam 2 hari, dari tim reaksi cepat yang kita miliki, Kementerian Kesehatan dibantu oleh intelijen BIN dibantu oleh intelijen di Polri, 2 hari. Tetapi kita juga tahu bahwa virus ini juga memiliki kecepatan yang sangat cepat dalam penyebarannya,” ungkapnya.
Menurut Presiden, tindakan pencegahan dan mitigasi juga harus dilakukan secara bersamaan. Pemerintah telah dan akan terus melakukan contact tracing atau pelacakan terhadap siapapun yang kontak dengan pasien positif Covid-19.