Pentingkah Selebrasi Penamatan Sekolah?

Oleh: Dian EJ Mandagi SSi MPd*

 

Bacaan Lainnya

Surat edaran SekJend Kemendikbudristek Nomor 14 Tahun 2023, menegaskan bahwa tidak mewajibkan peyelenggaraan kegiatan wisuda sekolah sebagai ajang pelepasan peserta didik yang lulus dan kegiatan itu tidak boleh menjadi kewajiban yang memberatkan orang tua/wali murid.

Pada prakteknya pelaksanaan acara penamatan sekolah, wisuda, graduation, atau apapun istilah yang dipakai sudah membudaya dan menjadi hal yang harus dilakukan sekolah untuk melepas lulusannya.

Acara penamatan sekolah atau graduation adalah perayaan istimewa bersama ketika satu tahap pendidikan telah diselesaikan oleh seorang siswa. Selain menjadi simbol kelulusan, momen ini menjadi kesempatan untuk refleksi bersama tentang apa yang dialami dan dicapai oleh siswa, guru, dan orangtua selama masa pendidikan berlangsung.

Ki Hajar Dewantara, bapak pendidikan Indonesia, mengatakan “Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu” (Dewantara, 1935), maka sejatinya acara penamatan sekolah menjadi refleksi bagi dunia pendidikan khususnya sekolah apakah kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan  sudah berorientasi pada pengembangan karakter dan kemampuan siswa.

Hal itu dapat dilihat dari kualitas lulusan sekolah tersebut, apakah mereka sudah menjadi individu yang lebih baik dan siap untuk menghadapi tantangan dimasa depan karena “Pendidikan bukanlah persiapan untuk hidup. Pendidikan itu sendiri adalah kehidupan” (Dewantara, 1977).

Menurut Jean Piaget, seorang psikolog anak, mengatakan bahwa “Anak-anak memiliki kemampuan untuk mengembangkan kemampuan kognitif dan sosial melalui proses belajar dan berinteraksi dengan lingkungan” (Piaget, 1954). Dalam proses belajar dan interaksi dengan lingkungan itulah peran guru dan orang tua sangat diperlukan.

Sementara, Lev Vygotsky menyampaikan bahwa “Orang tua memiliki peran penting dalam membantu anak-anak mereka mengembangkan kemampuan kognitif dan sosial” (Vygotsky, 1978). Hal ini diperkuat dengan pernyataan dari Paulo Freire, seorang filsuf pendidikan, bahwa “Guru harus menjadi fasilitator yang membantu siswa mengembangkan kemampuan kritis dan kreatif” (Freire,1970).

 

Idealnya siswa yang telah menyelesaikan satu tahap pendidikan harusnya telah mengetahui dan menyadari bahwa ada prinsip atau nilai moral yang berlaku bagi semua orang, dimanapun dan kapanpun yang disebut sebagai nilai moral universal.  “Manusia harus bertindak berdasarkan prinsip-prinsip moral yang universal”, kata Immanuel Kant (Kant, 1785).

Oleh karena itu Acara penamatan sekolah juga dapat dijadikan sebagai kesempatan untuk memperkuat kesadaran moral siswa agar di masa sekarang dan yang akan datang mereka dapat bertindak baik dan benar serta mengambil keputusan yang etis.

Nilai-nilai moral tersebut antara lain Hak Asasi Manusia (Semua orang memiliki hak yang sama, tanpa memandang ras, agama,jenis kelamin, dan latar belakang lainnya), keadilan, kesetaraan, kebenaran, kerja sama, dan toleransi.

Bagi para siswa, acara ini merupakan bentuk penghargaan atas pencapaian siswa karena mereka telah menyelesaikan satu tahap pendidikan untuk melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Bukan hanya pencapaian akademiknya melainkan juga keterampilan, emosional, kemampuan bersosialisasi, dan lain sebagainya.

Anak-anak merasa bangga dan puas atas pencapaian mereka, serta memahami pentingnya sebuah proses belajar. Pada saat ini juga mereka akan mulai memikirkan apa yang ingin mereka capai dimasa depan sehingga acara ini juga menjadi proyeksi masa depan bagi mereka.

Jika acara penamatan sekolah dimaknai seperti di atas, maka tidak perlu lagi ada perdebatan tentang penting atau tidaknya pelaksanaan kegiatan tersebut. Namun perlu diperhatikan bahwa pelaksanaannya bukanlah kewajiban yang memberatkan orang tua siswa dan mestinya acara semacam itu dikemas sedemikian rupa agar memiliki makna dan membawa dampak positif bagi semua yang hadir dan terlibat dalam acara penamatan sekolah tersebut demi makin majunya pendidikan di Indonesia. ***

 

*Pengamat Sekolah dan Pendidikan; Alumni PMKRI Cabang Tondano.


Pos terkait