Mamonto menyebutkan selain Islam, ada beberapa mahasiswa yang beragama Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu dan Buddha di rukun IPMI Boltim. Selain itu, perayaan Pra Natal ini merupakan kegiatan perdana bagi IPMI Boltim.
Mamonto menegaskan, dengan terlaksananya Pra Natal, sikap toleransi tetap dijaga para anggota IPMI Boltim di Minahasa.
Mewakili Dewan Konsultasi Organisasi (DKO) IPMI Boltim, Asri Gonibala mengapresiasi pelaksanaan Pra Natal yang diselenggarakan. “Selaku DKO mengharapkan, tanamkan kepada saudara-saudara IPMI Boltim nilai-nilai pluralisme serta mengimplementasikan sikap toleran antar umat beragama,” tuturnya.
Dalam sambutannya, Gonibala mengusulkan agar tidak hanya perayaan umat Islam dan Kristen yang dirayakan, melainkan agama Hindu dan Buddha.
Pantauan DetikManado.com, Pra Natal dihadiri beberapa organisasi seperti Kerukunan Mahasiswa Kristen Totabunan (KMKT) di Tondano, Forum Komunikasi Mahasiswa Tidore Kepulauan (FKMTK) Minahasa Sulut, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Minahasa, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Tondano, Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Minahasa dan sebagainya.
Pra Natal ini juga diisi tarian-tarian seperti tarian Soya-soya dari Maluku Utara (Malut) yang ditampilkan FKMTK Minahasa dan tarian Kabela Bolaang Mongondow dan tarian Lilin yang dipersembahkan IPMI Boltim. (rf)