Menurutnya, suasana perayaan Natal di Sulut sudah mulai terasa di bulan Oktober hingga November baik dari lagu-lagu maupun segala pernak-pernik Natal dan berakhir setelah perayaan yang dinamakan kuncikan. “Umat Katolik mempersiapkan perayaan Natal selama 4 Minggu lamanya yang disebut masa kedatangan penyelamat yang dinantikan,” tuturnya.
Uskup menambahkan festival itu juga membawa pesan panggilan dan tugas untuk menyebarluaskan pesan Natal yaitu sukacita dalam kemuliaan Allah dan menjadi manusia. “Hari ini kita dipertemukan supaya kita ingat bersama untuk membangun kerukunan, kedamaian di Sulut dan negara kita yang tercinta yaitu Indonesia,” kuncinya. (ml)