“Kita tidak boleh masuk kedalam TPS kecuali diminta oleh KPPS, permasalahan di dalam TPS bukan domain Polri,” jelas Karo Ops.
Lebih lanjut, Soeharmanto meminta setelah tiba di TPS, segera kenali samua petugas TPS dan situasi sekitar, dan jangan meninggalkan tugas sebelum selesai.
“Apabila ada anggota meninggalan tugas akan dikenakan sanksi dua kali lipat sesuai aturan peraturan perundang-undangan,” tegas Soeharmanto.
Perlu diketahui, jumlah personil yang diapelkan sebanyak 1919 orang, personil ini merupakan gabungan dari siaga Mako Polda, siaga Brimob, pengamanan di KPUD, pengamanan di Bawaslu dan pasukan BKO ke wilayah.
Untuk di-BKO-kan ke wilayah sebanyak 1225 orang, akan disebar di seluruh Polres/ta jajaran Polda Sulut, tugasnya membantu pengamanan bersama personil Polres/ta jajaran.
Menurut keterangan resmi Polda Sulut, yang dilansir TribrataNews, jumlah total personil pengamanan yang dilibatkan dalam Pengamanan TPS di wilayah Sulawesi Utara, Polri sebanyak 5.584 personil, TNI sebanyak 3.100 personil dan Linmas sebanyak 17.895.
Sementara itu, usai pelaksanaan Apel, Kapolda Sulut Irjen Pol R. Sigid Tri Hardjanto, melakukan pengecekan kehadiran personil yang akan siaga di Mako.
Personil siaga Mako sendiri, dibagi dalam 15 peloton, dan akan melaksanakan siaga di Mako Polda selama pelaksanaan pemilu berlangsung. (red)
