Yati menjelaskan, hal itu yang membuat Rayon Dewantara mengangkat tema “Perempuan dan Budaya Patriarki”.
“Karena perempuan masih tidak terbebaskan dari budaya patriarki,” pungkasnya.
Pada kesempatan lain, fasilitator diskusi Agung C Zulfikar mengatakan diskusi tersebut menarik karena mengkaji budaya patriarki.
“Di sisi lain diskusi begini harus selalu diadakan, khususnya kaum perempuan,” katanya. (rf)