Manado, DetikManado.com – Di tengah upaya Pemprov Sulut membangun sektor pendidikan, kabar kurang baik kembali terjadi. Sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) di Sulut tidak diperbolehkan mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di Unsrat tahun 2020. Ada apa?
Rektor Unsrat Manado Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat MSc DEA melalui Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr Ir Grevo Gerung MSc mengungkapkan, ada sejumlah sekolah yang di-black list dan tidak boleh mengikuti SNMPTN di Unsrat. Penyebabnya? Karena di tahun sebelumnya, sekolah itu memanipulasi data khususnya nilai-nilai siswa yang akan diikutkan dalan SNMPTN. “Ada nilai yang dimanipulasi oleh pihak sekolah. Maka dengan tegas sekolah itu kami black list, tidak boleh mengikuti SNMPTN di Unsrat,” tegas Gerung saat acara sosialisasi SNMPTN, SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri), dan T2 (Tumou Tou), di auditorium Unsrat Manado, Senin (16/12/2019).
Gerung menambahkan, meski sekolah tersebut tidak diperbolehkan mengikuti SNMPTN, namun para siswanya masih diberikan kesempatan untuk masuk perguruan tinggi melalui jalur SBMPTN. “Karena kalau lewat SNMPTN itu selain secara perorangan siswa, juga kelembagaan sekolah. Namun SBMPTN itu bisa diikuti langsung oleh masing-masing siswa,” ujarnya.
Gerung menambahkan untuk kuota jumlah mahasiswa baru tahun 2020, pihaknya masih berkonsultasi dengan Kemendikbud. “Jumlah mahasiswa sekitar lima ribu orang yang akan diterima, tapi realnya nanti setelah konsultasi dengan Kemendikbud,” ujarnya.
Diketahui kegiatan sosialisasi SNMPTN, SBMPTN dan T2 ini dihadiri ratusan kepala sekolah dan operator sekolah dari berbagai daerah di Sulut. (ml/joe)