Jakarta, DetikManado.com – Banjir merendam wilayah Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Selasa (14/3/2023). Peristiwa itu terjadi pasca hujan dengan intensitas tinggi sehingga menyebabkan debit air sungai Masamba meluap menuju permukiman warga pukul 23.00 Wita.
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, terdapat tiga desa terdampak banjir kali ini, yaitu Desa Lembang-lembang di wilayah Kecamatan Baebunta Selatan, dan Kecamatan Malangke Barat desa terdampak ialah Desa Cenning dan Desa Wara.
“Berdasarkan data sementara yang berhasil dihimpun, banjir mengakibatkan 290 kepala keluarga terdampak dan 290 unit rumah warga terendam,” ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
Abdul menyebut tercatat 32 kepala keluarga (KK) mengungsi ke dua lokasi titik pengungsian, yatu Posko Pengungsi Desa Kalitata dan Posko Pengungsi Gereja Urukumpang. Banjir turut merendam beberapa infrastruktur lainnya, seperti dua fasilitas umum, dua tempat ibadah, tujuh kilometer ruas jalan dan sekitar 800 hektar lahan pertanian.
“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara bersama aparat setempat melakukan pendataan, pemantauan debit air dan juga penanganan pada warga terdampak. Dilaporkan kondisi pagi ini, banjir mulai surut di beberapa titik,” kata Abdul.
Dia menjelaskan merujuk informasi prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah Sulawesi Selatan diprediksi akan mengalami cuaca cerah berawan hingga hujan ringan pada hari ini (16/3) dan besok (17/3).
Sementara itu, kata Abdul, berdasarkan InaRisk BNPB, wilayah Kabupaten Luwu Utara memiliki risiko bencana banjir pada tingkat sedang hingga tinggi dengan potensi wilayah terdampak sebanyak 12 kecamatan.
“Melihat data tersebut, BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan khususnya yang berada di wilayah rawan bencana banjir, seperti masyarakat yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai,” ungkap Abdul.
Dirinya juga berharap pemerintah daerah diharapkan meninggikan dan memperkuat tanggul-tanggul disekitar sungai dengan sand bag untuk meminimalisir meluapnya debit air sungai. Sementara bagi masyarakat agar secara rutin mencari informasi cuaca.
“Jika terjadi hujan lebih dari satu jam kemudian jarak pandang kurang dari 100 meter, segera keluar rumah dan cari lokasi aman dan lebih tinggi secara mandiri,” lugas Abdul mengakhiri.
Penulis: Yoseph Ikanubun
Editor: Richard Fangohoi