“Semoga apa yang kita perjuangkan tidak akan berakhir dengan sia-sia, dan selalu andalkan Tuhan dalam setiap perjuangan,” ujar perempuan asal Desa Ampreng, Langoan yang biasa disapa Injil ini.
Ibadah yang berlangsung selama hampir satu jam sejak pukul 15:00 Wita itu berlangsung penuh khidmat dan dihadiri perwakilan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Manado dan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sulut.
Informasi yang dihimpun DetikManado.com menyebutkan, di samping ibadah yang dilaksanakan beberapa oknum TNI berseragam dan bersenjata mondar-mandir di seputaran Perkebunan Kelelondey.
Diketahui, terdengar beberapa kali suara letupan senjata dari tempat latihan TNI sekitar 60 m yang tidak jauh dari posko yang dibangun. Hingga pukul 20.00 Wita sebelum gabungan pemuda dan petani SKM kembali, suara letupan senjata masih terdengar. (rf)