Dimembe, DetikManado.com – Kondisi fasilitas SD Inpres Klabat seperti meja, kursi, lemari, serta WC dan juga plafon yang rusak berat akhirnya mendapat tanggapan dari Bupati Minahasa Utara Joune Ganda. Bupati JG, sapaan akrbanya, berjanji akan segera memperbaikinya.
“Saya sudah mengutus Kadis Pendidikan untuk mengecek itu di sekolah, dan akan segera mempersiapkan bantuan pembangunannya,” kata Bupati JG melalui pesan singkat WhatsApp, saat dikonfirmasi terkait kondisi SD Inpres Klabat, pada Kamis (20/07/2023).
Bupati mengatakan, fasilitas sekolah tersebut akan dibantu oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan seperti halnya sekolah-sekolah yang lain di Minahasa Utara.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Minahasa Utara Aldrin Posumah saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp menyampaikan, untuk SD Inpres Klabat sudah diusulkan pembangunan fisik sekolah melalui DAK tahun 2024. Kini tinggal menunggu verifikasi dari Kementrian Pendidikan.
“Upaya dari Dinas Pendidikan Minahasa Utara juga memperjuangkan lewat Kementerian Pekerjaan Umum dan Prasarana Umum dengan memasukan proposal ke Kementrian PUPR,” ujar Posumah.
Sedangkan terkait Kepala SD Inpres Klabat Femmy Iroth SPd, dia mengatakan, beberapa waktu lalu bersangkutan pada saat dipanggil ke Dinas Pendidikan, menyatakan sedang sakit.
“Untuk itu kita akan lakukan pembinaan, dan kalau tidak bisa kita akan lakukan pergantian. Tinggal menunggu petunjuk pimpinan,” ujar Posumah.
Diberitakan sebelumnya, pantauan DetikManado.com di SD Inpres Klabat, Selasa (18/7/2023), sejumlah fasilitas seperti meja, kursi, dan lemari sudah berada dalam kondisi rusak. Begitu juga dengan 3 WC yang rusak berat, dan tidak lagi digunakan.
“Siswa, guru, juga jika ada tamu, tidak bisa menggunakan WC ini. Terpaksa pinjam WC milik SMP Satu Atap,” ujar salah satu guru di sekolah tersebut.
Di ruang kelas 1 hingga 6, kondisi meja dan kursi juga sudah rusak. Ada sejumlah kursi tanpa sandaran, meja yang tanpa salah satu kaki dan ditopang dengan kursi. Juga kondisi meja yang sudah tidak bisa digunakan untuk menulis karena berlubang.
Tak hanya itu, gambar Wakil Presiden (Wapres) yang terpampang di seluruh ruang kelas, dan ruang kepala sekolah masih Wapres Jusuf Kalla. Padahal sejak 4 tahun silam, jabatan Wapres sudah ditempati oleh Ma’ruf Amin.
“Anak-anak kesulitan jika menulis dengan kertas, karena lubang-lubang di meja ini,” ujarnya.
Selain itu, para siswa juga mesti berhati-hati. Mengingat meja dan kursi yang sudah berusia puluhan tahun itu bisa saja patah. Bahkan masih ada meja sejak tahun 1990-an yang masih digunakan.
“Begini kondisi sekolah ini. Sejumlah fasilitas memang tidak lagi mendukung untuk kegiatan belajar mengajar,” ujarnya.
Salah satu orang tua siswa menyatakan mereka sangat kecewa dengan kondisi sekolah yang seperti itu. Selain tidak menunjang proses belajar anak mereka, juga bisa membahayakan keselamatan para siswa.
“Kami para orang tua sangat kecewa dan dirugikan dengan fasilitas sekolah yang rusak berat ini. Anak kami belajar tidak maksimal karena meja sudah lubang-lubang, sehingga kalau menulis tidak sempurna. Bahkan ada meja sudah tidak ada kakinya,” kata dia.
Dia berharap agar ada pergantian fasilitas kursi dan meja yang baru di sekolah sehingga anaknya bisa belajar dengan tenang dan WC pun bisa diperbaiki supaya bisa digunakan.
“Kami minta Bupati JG memperhatikan sekolah ini,” ujarnya.
SD Inpres Klabat terletak di Desa Klabat, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara, Sulut. Berdasarkan data yang ada, jumlah siswa di SD Inpres Klabat ini sebanyak 100 orang, dengan 7 guru PNS dan 1 guru honorer. (Yoseph Ikanubun)