Tondano, DetikManado.com – Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, belum lama ini mengeluarkan laporan kemajuan pelatihan pengelolaan keuangan petani di Desa Ampreng, Kecamatan Langowan Barat, Minahasa, Sulut.
Pelatihan yang dilakukan Oktober 2020 itu di bawah koordinasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) Unsrat Manado. Program ini melibatkan anggota kelompok petani berjumlah 20 orang.
Ketua Tim Peneliti Dr Ir Charles R Ngangi MS mengatakan bahwa pengelolaan keuangan adalah manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan yang harus dilakukan semua orang, yang memiliki tanggung jawab dalam bidang atau aspek keuangan.
Menurutnya, berbagai terobosan telah dilaksanakan, tetapi kesejahteraan petani dari waktu ke waktu belum menunjukkan peningkatan yang berarti. Oleh sebab itu salah satu hal yang perlu dikaji adalah pengelolaan keuangannya yang sangat berhubungan dengan pembiayaan dan pendapatan petani tersebut.
“Solusi yang tepat antara lain adanya pendampingan berupa pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengelolaan keuangan pada usaha taninya,” ungkap Ngangi dalam laporan tersebut.
Ngangi menjelaskan, program itu merupakan program yang bersifat terapan dalam rangka peningkatan pendapatan mitra di Desa Ampreng, Kecamatan Langowan Barat. Meningkatnya pendapatan yang diperoleh anggota kelompok dari kegiatan pelatihan bermula dari proses transfer pengetahuan dan teknologi yang langsung bisa diaplikasikan di lapangan.
“Pengetahuan dan teknologi yang akan ditransfer pada kegiatan ini adalah teknik pengelolaan keuangan, di dalam pelaksanaannya, program ini akan mengacu pada pola sinergis antara tenaga pakar dan praktisi dari Universitas Sam Ratulangi Manado dengan pemerintah Desa Ampreng,” jelas dosen Program studi (Prodi) Agribisnis Fakultas Pertanian (Faperta) Unsrat Manado ini.