Dengan menargetkan anggota kelompok petani berjumlah 20 orang, solusi dalam laporan itu mencakup peningkatan pengetahuan, dan ketrampilan petani sehingga mampu mengelola keuangan dengan baik.
Selain itu, petani dapat melakukan pembukuan sederhana dan membuat perencanaan untuk pengeluaran dan pemasukan. Selanjutnya petani mempunyai pengetahuan yang lebih baik tentang produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan kelompok.
Laporan itu juga menargetkan output yakni adanya petani yang terlatih dan terampil dalam pengelolaan keuangan. Benefit mencakup peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pengelolaan keuangan dan outcome yang menyasar peningkatan kesejahteraan hidup petani.
Sementara itu, anggota tim peneliti Jean Fanny Junita Timban SP MSi mengatakan, program itu dirancang sebagai bentuk jawaban dari permasalahan petani yang belum menyadari tentang pentingnya perencanaan dan pengelolaan dari keuangan.
“Melalui pelaksanaan program yang dirancang ini akan diberikan pelatihan dan pendampingan bagi anggota kelompok tani,” ujarnya.
Ia menyebutkan, operasionalisasi program kemitraan masyarakat terdiri atas 3 tahap yakni tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan rencana keberlanjutan program.
“Hasil akhir yang diharapkan peningkatan pengetahuan pembukuan, peningkatan pendapatan anggota kelompok serta kelembagaan dan manajemen,” jelas Timban. (***/rf)